Liputan6.com, Jakarta Duka tengah Nurul Arifin dan suaminya Mayong Suryo Laksono. Anak sulungnya, Maura Magnalia meninggal dunia, Selasa (25/1/2022). Dara 28 tahun itu meninggal dunia akibat henti jantung, dan ditemukan sudah tak bernyawa di meja makan oleh Asisten Rumah Tanggannya (ART).
Sebagai ibu, Nurul Arifin merasakan firasat akan ditinggal pergi putrinya untuk selama-lamanya. Hal itu dirasakan Nurul Arifin beberapa hari sebelum Maura Magnalia meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Firasatnya sih dalam beberapa hari ada ketakutan-ketakutan nih, 'gimana Maura?'," kata Nurul Arifin ditemuidi rumah duka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kekhawatiran
Ketakutan atau kekhawatiran yang dimaksud Nurul Arifin berkaitan dengan mental dan psikologis Maura Magnalia. Apalagi belakangan Maura rutin berkonsultasi dengan psikolog.
"Maura karena harus didampingi terus dalam masa rentan seperti itu. Dia sedang labil. Saya merasa harus mendampingi. Padahal kerjaan juga jalan terus ya," kata Nurul Arifin.
Advertisement
Jalan Terbaik
Kendati demikian, Nurul Arifin menganggap ini jalan yang terbaik dari Sang Khalik untuk putrinya. Ia berusaha ikhlas melepas kepergian Maura Magnalia.
"Namun apa yang tadi malam terjadi rasa-rasanya, sekarang ini sudah yang terbaik mungkin yang Maura dapatkan," katanya.
Berharap Surga
Menurut Nurul Arifin, semasa hidup Maura Magnalia tak ingin merepotkan orang lain. Ia berharap putrinya bisa ditempatkan di Surga-Nya.
"Mungkin yang menjadi tujuannya juga, tidak ingin membebani semua orang. Saya berharap dia sudah menemukan surganya," kata Nurul Arifin.
Advertisement