Aliando Syarief Idap OCD Ekstrem, Prilly Latuconsina: Enggak Apa-Apa untuk Minta Pertolongan

Kata Prilly Latuconsina soal Aliando yang mengalami OCD ekstrem.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 28 Jan 2022, 18:43 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 15:00 WIB
[Bintang] Aliando Syarief
Kata Prilly Latuconsina soal Aliando yang mengalami OCD ekstrem. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Belakangan terungkap bahwa Aliando Syarief mengidap OCD ekstrem. Kabar ini pun telah sampai ke telinga mantan lawan mainnya di sinetron, Prilly Latuconsina.

Bintang serial My Lecturer My Husband ini mengatakan bahwa dia sebenarnya sudah lama tidak berkomunikasi dengan Aliando.

"It's a log time ago, pas syuting-syuting itulah 2016 atau 2017, pokoknya pas masih syuting aja, setelah itu enggak pernah ketemu dan lost contact," papar Prilly Latuconsina dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (28/1/2022).

 

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala?

Gaya Fashionable Prilly Latuconsina di Jalanan New York, Busana Super Ketat Jadi Sorotan
Prilly Latuconsina.(Instagram/prillylatuconsina96).

Dia lalu mengingat kembali masa-masa syuting beberapa tahun lalu. Menurutnya, Aliando tak menunjukkan gejala tertentu.

"Aku tuh enggak tahu kan, pas syuting bareng aku enggak melihat gejalanya, aku enggak ngerti apa yang dia lewati, apa yang dia hadapi jadi aku enggak bisa komentar," tutur Prilly.


Saran

Artis berusia 26 tahun ini lalu memberi saran untuk tidak sungkan meminta bantuan orang lain saat menghadapi masalah psikologis.

"Enggak apa-apa untuk minta pertolongan, jadi jangan lupa untuk ke psikiater, karena aku juga seminggu ini lagi campaign soal mental health aku juga ke psikolog," ujarnya.


It's Okay To Be Not Okay

Ada kalanya seseorang merasa dirinya sedang tidak baik, dan itu adalah hal yang biasa terjadi. 

"Intinya adalah it's okay to be not okay, dan it's okay untuk ke psikolog, bahkan jangan nunggu kenapa-kenapa," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya