6 Fakta Sinar untuk Genta: Ziva Magnolya Jadi Gadis Buta, Naufal Samudra Pertama Gondrong Dalam Film

Untuk kali pertama Ziva Magnolya dan Naufal Samudra beradu akting dalam film Sinar Untuk Genta, yang diadaptasi dari novel karya Rika Kurnia.

oleh Wayan Diananto diperbarui 24 Jul 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2022, 19:30 WIB
Poster film Sinar Untuk Genta. (Foto: Dok. Instagram @klikfilm)
Poster film Sinar Untuk Genta. (Foto: Dok. Instagram @klikfilm)

Liputan6.com, Jakarta Ziva Magnolya kembali ke layar lebar. Kali ini dalam film arahan Hedy Suryawan yang diadaptasi dari novel karya Rika Kurnia, Sinar Untuk Genta. Dalam film ini, ia memerankan gadis buta.

Sinar Untuk Genta mempertemukan Ziva Magnolya dengan Naufal Samudra dan aktris peraih 2 Piala Citra, Niniek L. Karim. Pelantun “Peri Cintaku” menyebut syuting film ini meninggalkan kesan mendalam.

Dari Niniek L. Karim misalnya, ia belajar menyuarakan yang dirasakan karakter dengan jujur. “Beliau mengingatkan kalau dialog dalam naskah diganti jadi begini, akan lebih masuk akal. Berakting enggak kaku dan saklek sama skrip,” katanya.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 6 fakta dari balik layar film Sinar Untuk Genta yang tayang di platform streaming KlikFilm mulai Jumat, (22/7/2022). Selamat menonton.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

1. Jakarta dan Cibubur

Naufal Samudra.
Naufal Samudra.

Sinar Untuk Genta mengisahkan Sinar (Ziva) yang 10 tahun lalu mengalami kecelakaan tragis. Gara-gara kecelakaan ini, matanya buta dan kedua orangtuanya meninggal dunia.

Garis hidup lalu mempertemukannya dengan Genta (Naufal). “Syuting film ini kurang lebih satu minggu di Jakarta dan Cibubur,” ujar Naufal Samudra di Jakarta, baru-baru ini.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

2. Gondrong Pertama dalam Film

Naufal Samudra.
Naufal Samudra.

Untuk menghidupkan karakter Genta, Hedy Suryawan tak meminta Naufal Samudra tampil rapi. Sebaliknya, memanjangkan rambut. Permintaan khusus ini membuat sang aktor bungah.

“Pak Hedy Suryawan request rambutku dipanjangin. Aku senang banget, karena belum pernah dapat peran yang rambutnya benar-benar gondrong. Aku termotivasi memberi penampilan dan look yang beda,” imbuhnya.

 

3. Naufal Susah Nangis

Ziva Magnolya dan Naufal Samudra.
Ziva Magnolya dan Naufal Samudra.

Membahas adegan paling susah selama syuting, aktor kelahiran Yogyakarta, 12 April 1999, mengaku kesusahan saat diminta menangis. Baginya, adegan mewek butuh persiapan ekstra.

“Aku paling susah membawakan emosi menangis. Itu kejujuran, susah banget mengeluarkan air mata. Tapi di sini sangat dibantu eyang Niniek L. Karim. Caranya menyampaikan dialog masuk ke hati, aku jadi terbawa masuk ke adegan itu,” Naufal Samudra mengingat.

 

4. Melatih Sensitivitas Telinga

Ziva Magnolya dan Naufal Samudra.
Ziva Magnolya dan Naufal Samudra.

Sinar Untuk Genta menandai kali pertama Ziva Magnolya memerankan gadis buta. Ia pun meriset ke sejumlah sahabat yang punya kerabat, saudara, atau teman yang tidak bisa melihat.

“Salah satu yang khas adalah melatih sensitivitas telinga. Jadi mereka mengandalkan telinga untuk tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Dari mana arah suara, itu mesti paham dan terbiasa,” beber Ziva Magnolya.

 

5. Tidak Berkedip 1 Menit

Ziva Magnolya.
Ziva Magnolya.

 

Akting tak bisa melihat tapi mata melek juga bukan perkara mudah. “Buta melek dan itu harus blank banget. Cuma fokus sama satu titik. Karena kalau kita terlihat fokus ke lawan bicara misalnya, jadi ketahuan bohongan,” ungkapnya.

Ada sejumlah adegan yang menuntut Ziva Magnolya tidak berkedip. “Paling lama tidak berkedip lumayan tuh, satu scene atau sekitar semenit,” ungkap alumni Indonesian Idol musim kesepuluh.

 

6. Kali Pertama Dengan Naufal

Ziva Magnolya.
Ziva Magnolya.

 

Kali pertama adu akting dengan Naufal Samudra, Ziva Magnolya menyebut lawan mainnya menyenangkan sekaligus mudah diajak berdiskusi dari tema keaktoran hingga topik receh.

“Dia tipikal yang merangkul. Apa yang dia tahu dia share. Obrolan paling serius soal pasangan. Yang paling receh tuh bahas kalau badan lagi enggak enak, minum teh hangat dicampur minuman pencegah masuk angin ha ha ha,” ia mengakhiri.

 

infografis perfilman indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya