Liputan6.com, Jakarta Noktah Merah Perkawinan trending dari Kamis (15/9/2022) pagi hingga jelang sore hari tadi. Selain dibintangi Oka Antara dan Marsha Timothy, film ini diperkuat aktor Roy Sungkono.
Dalam film Noktah Merah Perkawinan, ia memerankan Kemal, pria kaya yang membuka sebuah kafe dan menjalin cinta dengan Yulinar (Sheila Dara Aisha) selama lima tahun. Karakternya yang necis, sedikit congkak, dan dominan, berpotensi bikin penonton gondok.
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Rabu (14/9/2022), Roy Sungkono mengaku puas dengan hasil akhir Noktah Merah Perkawinan. Ia menyebut sang sineas, Sabrina Rochelle Kalangie, BM alias banyak mau.
Advertisement
Baca Juga
6 Potret Bintang Noktah Merah Perkawinan Versi Sinetron Dulu dan Kini, Tetap Eksis di Dunia Hiburan Setelah 26 Tahun Berlalu
5 Bintang Film Noktah Merah Perkawinan Dari Marsha Timothy Hingga Oka Antara: Tampar Aku, Mas
Sheila Dara Perankan Yulinar Dalam Film Noktah Merah Perkawinan, Dulu Dimainkan Berliana Febrianti
“Di sisi lain dia kerja keras banget buat film ini. Hasilnya memuaskan kita semua sehingga para pemain semangat mengampanyekan film ini,” katanya. Berikut 6 fakta Roy Sungkono sebagai Kembal dalam Noktah Merah Perkawinan.
1. Kemal Karakter Baru
Buat penonton Noktah Merah Perkawinan versi sinetron di Indosiar tentu bertanya, “Kemal yang mana, ya? Perasaan enggak ada tokoh Kemal di sinetron.” Ya, Kemal adalah karakter anyar. Ini yang bikin Roy Sungkono semangat karena Kemal memberi warna baru.
“Gue jarang banget melihat ke (sumber aslinya). Misalnya, film ini dari buku atau dari film dulu, pertama gue tanya dulu memangnya ini karakter ada di versi sebelumnya? Ternyata enggak ada. Kemal itu karakter baru di sini,” urai Roy Sungkono.
Advertisement
2. Gali Latar Belakang Kemal
Pekerjaan rumah terbesar Roy Sungkono, menajamkan karakter Kemal agar bisa seperti Ambar, Priambodo, Yulinar, Bagas, dan Ayu yang lebih dulu melekat di ingatan pemirsa Indosiar.
“Biasanya saya selalu menulis di skrip kira-kira anaknya sekaya apa, kelakuannya seperti apa, bahkan kira-kira zodiaknya apa?” kenangnya. Setelahnya, Roy Sungkono berdiskusi dengan sutradara, soal posisi Kemal dalam dunia Ambar dan Priambodo.
3. Jaga Jarak Dengan Sheila
Dikisahkan sebagai pacar Yulinar yang dominan dan terkesan congkak, Roy Sungkono membangun chemistry dengan Sheila Dara secara unik. Ia justru enggak mau terlalu dekat dengan lawan main saat berada di lokasi syuting.
“Justru lebih banyak gue menjauhi Sheila, enggak pernah ngobrol kita di set lokasi. Maksudnya biasa saja karena tahu (emosinya) akan segini, ya sudah santai saja,” ungkap bintang film Dilan 1991 dan Backstage.
Advertisement
4. Jatah Syuting Seminggu
Syuting Noktah Merah Perkawinan dilaksanakan dua tahun lalu, saat pandemi Covid-19 masih ganas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Persiapan hingga pengambilan gambar berjalan efektif.
“Cuma dua kali aku reading, tapi untuk Marsha sama Oka itu lama dan intens. Seminggu di Jakarta semua, khususnya daerah Bintaro sama Bogor. Adegan di kafe, Bogor benaran,” ia membeberkan.
5. Pangkas Rambut, Tampil Necis
Tak sekadar menajamkan Kemal dari aspek sifat dan latar belakang tokoh, Roy Sungkono memikirkan dengan saksama penampilannya di depan kamera. Ia menyorot dari gaya busana hingga perkara tata rambut.
“Gue pikir kalau rambutnya dibikin berantakan, sudah terlalu banyak film dan proyek lain yang penampilannya begini. Gue pikir dibikin pendek saja dan dilurusin rambutnya karena orang sini akan melihat: Oh, ini anak orang kaya,” cetus Roy Sungkono.
Diskusi intens dengan Sabrina Rochelle Kalangie mengerucut pada simpulan. “Bagaimana rambut biar kelihatan rapi dan lebih necis. Terus Kemal tuh seperti apa sih songongnya. Gue sih penginnya dia menjadi orang jahat yang dicintai,” paparnya.
Advertisement
6. Kali Kedua Dengan Sabrina
Ini bukan kali pertama Roy Sungkono diarahkan Sabrina Rochelle Kalangie. Keduanya pernah kerja sama dalam serial Awal dan Akhir. Ini membuat Roy Sungkono mudah satu frekuensi dengan gaya kerja sang sineas.
“Sabrina tahu apa yang dia mau di dalam setiap adegan. Dia tuh selalu ngomongin soal rasa, itu poinnya. Gambar mungkin enggak grande, tapi rasanya ‘dapet’ dan meaningful,” pungkas Roy Sungkono.