Liputan6.com, Seoul - Dua episode terakhir Little Women akan tayang pada malam ini dan besok, (8-9/10/2022). Hanya saja berdekatan dengan tanggal tamatnya, drama Korea yang dibintangi Kim Go Eun ini justru menuai pemberitaan tak enak di negeri seberang.
Dilansir dari Soompi, tayangan drakor ini berhenti ditayangkan di Netflix Vietnam sejak 6 Oktober lalu. Alasannya, adaah penggambaran Perang Vietnam yang dinilai menyimpang.
Tak tanggung-tanggung, permintaan penghentian ini datang dari Otoritas Penyiaran dan Informasi Elektronik Vietnam. Disebutkan bahwa adegan yang terkait dengan Perang Vietnam pada episode 3 dan 8 berbeda dari aslinya.
Advertisement
Allkpop mewartakan bahwa media Vietnam menyebutkan drama ini melencengkan sejarah Vietnam dan memberikan penghinaan kepada negara ini. Karena itu, Little Women dinyatakan telah melanggar UU Penyiaran di negara beribu kota Hanoi tersebut.
Baca Juga
Tokoh Won Ki Seon
Adegan yang dipermasalahkan, terkait seorang karakter bernama Won Ki Seon, yang merupakan veteran Perang Vietnam.
Tokoh ini menyatakan sejumlah hal seperti, “Tentara Korea menghabisi 20 tentara Vietcong sekaligus. Seorang tentara saja bisa membunuh 10 orang sekaligus.”
Ia juga berkata, “Tentara Korea adalah pahlawan Perang Vietnam,”
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Protes Warganet Korea
Tak hanya publik di Vietnam, warganet Korea Selatan sendiri juga banyak yang mengkritisi drakor ini.
“Apa produser drama ini sudah gila? Apakah mereka tidak memakai otak sekali ini saja,” kata seorang warganet.
“Aku juga kayak, ‘Kok seperti ini?’ saat adegan ini tayang,” jawab yang lain.
Warganet lain berkomentar, “Drama Korea sekarang ini didistribusikan ke banyak negara, hal tak masuk akal seperti ini tak akan bisa lolos.”
Respons Studio Dragon
Pihak Studio Dragon sebagai perusahaan yang memproduksi drakor ini juga sudah angkat suara.
“Kami menjawab protes mengenai sebagian setting [cerita] yang tercakup dalam Little Women. Kami akan lebih berhati-hati dalam masalah sosial dan budaya yang sensitif dalam produksi konten di masa mendatang,” begitu pernyataannya.
Advertisement