Promotor Akan Perkarakan Warganet yang Tuding Nia Ramadhani Serobot Kursi di Konser MLTR?

Liputan6.com, Jakarta Nia Ramadhani akhirnya berikan klarifikasi terkait tudingan seorang warganet di media sosial. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie menempati kursi milik orang lain saat konser Michael Learns to Rock pada Selasa (8/11/2022) di Jakarta. 

Dalam klarifikasinya, Nia Ramadhani menunjukkan percakapan dirinya dengan promotor yang mengundangnya untuk nonton konser tersebut. Diketahui bahwa saat ini promotor tengah mengusut masalah tersebut. 

"Ini aku menanyakan ke promotor yang mengundang aku..," tulis Nia Ramadhani. 

"Ngawor itu. Kita lagi usut. Maaf ya. Jelas itu bukan mrk," balas si promotor.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan Nia Ramadhani itu, si promotor juga menunjukkan denah lokasi kursi yang seharusnya ditempati oleh Nia Ramadhani dan warganet tersebut. 

"Gkpp, akuu akan ngomong di ig story aku kalau aku disediakan panitia yaa," tulis Nia Ramadhani. 

"Mrk DA. Kamu AA. Diatas tdk di perjualbelikan. Sebelah nia owner Kokas. AA itu tanpa gelang2an. All access," jawabnya.

Lebih lanjut, Nia Ramadhani juga menunjukkan potret kursi yang ditempatinya di bagian baris depan. Sementara kursi untuk kategori DA seperti yang dimiliki warganet tersebut adalah di baris kedua. 

"Tempat duduk aku di row pertama, dan ga ada nomor kursinya...Ini yang di foto gelangnya DA..Dan DA ada di row 2, sedangkanaku duduk di row 1..," tulis Nia Ramadhani lagi. 

Tak selesai sampai di situ, pihak promotor yang belakangan diketahui adalah Effendy dari Warna Warni Media, kemudian menanyakan identitas warganet yang menuding Nia Ramadhani merebut kursi tersebut. Malahan, ada kemungkinan promotor akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan pasal ITE. 

"Sabar maaf ya Nia. Bs kasi ig nya gak kak nia Biar kita ite kan. Itu dia gak beli jg itu jatah Klien T****m bos tp gak di pakek mungkin di jual," sambungnya. 

Sayangnya, tidak diketahui pasti apakah Nia Ramadhani setuju untuk melanjutkan perkara ini ke jalur hukum atau tidak. Hingga saat ini juga belum ada tanggapan dari klien yang diduga pihak promotor menjual aksesnya.