Liputan6.com, Jakarta Nyaris bersamaan dengan kakak AG yang mengklarifikasi duduk perkara kasus penganiayaan Cristalino David Ozora hingga koma berhari-hari, pengacara korban dari LBH Anshor, Abdul Qodir, membeberkan fakta baru.
Pertama, ia mengklarifikasi isu David melakukan perbuatan tidak baik atau tak pantas terhadap AG hingga Mario Dandy sebagai pacar berang lalu diduga main hakim sendiri. Abdul Qodir menyebut itu bukanlah fakta. Karenanya, pihaknya memilih menunggu fakta dari kepolisian.
“Kami juga menunggu fakta-fakta dari hasil penyidikan kepolisian berdasarkan barang-barang bukti dari polisi. Tapi apapun itu, keterangan itu, mengenai perbuatan tidak baik dan seterusnya, itu sampai sekarang enggak jelas apa yang sebetulnya dituduhkan sebagai perbuatan tidak baik,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Abdul Qodir mengklaim, pihaknya telah melakukan penelusuran internal bersama keluarga maupun rekan korban. Hasilnya, mereka tak menemukan apa yang selama ini dituduhkan terhadap David.
Secara Hukum
“Dalam arti sebuah perbuatan yang kemudian tidak baik secara hukum,” ungkap Abdul Qodir, kami lansir dari rekaman klarifikasi via telepon yang diunggah kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (3/3/2023).
Terkait percakapan lewat aplikasi WhatsApp, ia yakin penyidik akan mengambil fakta-fakta yang dianggap penting. Tidak menutup kemungkinan, sejumlah tangkapan layar yang kadung bertebaran di medsos.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Ingin Bertemu Langsung
Kedua, pengacara menyebut David tak pernah meminta AG mengembalikan kartu pelajarnya dengan mengantar langsung. Cukup dikembalikan lewat perantara atau kurir. Kenyataannya, Mario Dandy, Shane, dan AG diduga berkukuh mendatangi langsung.
“Di situ kan justru menunjukkan kepada kita semua bahwa anak korban sebenarnya dalam konteks pengembalian kartu pelajar menginginkan supaya itu dikirimkan saja melalui paket, melalui jasa pengiriman. Anak korban tidak ingin bertemu langsung. Itu fakta penting pertama,” urainya.
Tipu Muslihat
Abdul Qodir menduga pihak seberang menggunakan tipu muslihat agar bisa menemui David. Yang terjadi kemudian, insiden yang menggemparkan masyarakat Indonesia. Akibatnya, David dilarikan ke rumah sakit dan koma selama berhari-hari.
“Namun kemudian ada upaya ancaman juga tipu muslihat sehingga anak korban terpaksa harus menemui sebagaimana kita ketahui ada dua orang dewasa dan satu anak yang datang ke lokasi korban pada saat itu,” Abdul Qodir mengakhiri.
Advertisement