Liputan6.com, Jakarta Fiersa Besari, seorang musisi kenamaan tanah air, saat ini sedang menghadapi ujian berat dalam kehidupannya. Putri cantiknya diketahui sedang mengalami sakit yang serius hingga harus dirawat di rumah sakit.
Namun, meskipun dihadapkan pada kondisi yang sulit ini, Fiersa Besari tetap menjalani kewajibannya sebagai seorang musisi dengan penuh profesionalisme. Keberanian Fiersa Besari untuk tetap tampil di atas panggung di tengah kondisi sulit ini telah membuat banyak orang terkesan.
Warganet pun mulai membanjiri media sosial dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana Fiersa Besari bisa tetap kuat menjalani pekerjaannya sambil harus meninggalkan sang putri yang sedang sakit.
Advertisement
"Gimana si bung cara biar bisa ngatur emosi antara kerjaan dan anak yg lg sakit huhuu,” tanya seorang warganet yang dikutip di Instagram Story Fiersa Besari pada Senin (11/9/2023).
"Pasti gak enak banget ya bung, ninggalin anak yang lagi sakit :(“ timpal yang lainnya.
Serta, "Gimana sih bung bisa sekuat itu di saat si eneng sakit di tinggal manggung?"
Jawaban
Fiersa Besari memberikan jawaban yang sangat bijak atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia mengutip sebuah kutipan dari film 10000 BC yang menyatakan, "Orang baik menggambar lingkaran untuk melindungi keluarga mereka. Tapi, ada beberapa orang yang ditakdirkan untuk menggambar lingkaran yang lebih besar, untuk melindungi lebih banyak lagi manusia."
Fiersa Besari kemudian menjelaskan bahwa tim bandnya terdiri dari 15 orang, beberapa di antaranya sudah berkeluarga dan memiliki anak. Selain itu, penyelenggara acara dan teknisi panggung juga banyak yang sudah berkeluarga.
“Kalau semalam saya cancel kerjaan karena anak sakit, saya bisa lega karena dekat dengan anak. Tapi apakah saya bisa tenang mengetahui banyak keluarga lain yang terpotong rezekinya?” sambung Fiersa Besari.
Advertisement
Tanggung Jawab Manusia Dewasa
Dengan kata lain, Fiersa Besari menganggap bahwa tanggung jawab seorang manusia dewasa bukan hanya terhadap keluarganya sendiri, melainkan juga terhadap orang-orang yang telah mendukung dan melindunginya selama ini.
“Pada akhirnya, pertanggungjawaban seorang manusia dewasa bukan hanya terhadap keluarganya sendiri, melainkan juga terhadap orang-orang yang selama ini melindungi dan dilindunginya,” tambahnya.
Percayakan Buah Hati pada Pujaan Hati
Terlepas dari itu, ia yakin dan percaya bahwa sang istri bisa diandalkan dalam menjaga sang buah hati meski tanpa dirinya.
“Percayakan buah hati pada pujaan hati. Bukankah itu salah satu inti berkeluarga,” tutupnya.
Advertisement