Liputan6.com, Jakarta Beberapa jam setelah menyampaikan pernyataan sikap soal berkas perkara Dito Mahendra dinyatakan lengkap atau P21, Nikita Mirzani melontar sindiran soal wanita munafik dalam bentuk puisi dengan rima yang tertata.
Tak jelas sindiran wanita munafik ini ditujukan kepada siapa. Namun artis yang pernah dekat dengan Fitri Salhuteru itu menggambarkan wajahnya cantik bagai dewi. Auranya terang laksana purnama, berhati baik bak ibu peri. Kesal ini pudar seiring waktu.
Baca Juga
Nikita Mirzani menyadari ternyata wajah bak ibu peri hanyalah topeng. Aslinya, ia seperti (maaf) setan yang memburu mangsa tanpa ampun. Publik pun bertanya-tanya siapa wanita cantik laksana ibu peri yang dimaksud.
Advertisement
“Wajahnya bak purnama yang berseri, menyongsong kecantikan sang dewi. Tutur katanya lembut nan baik hati laksana sosok peri,” tulisnya di Instagram Stories, Kamis (21/12/2023).
Di Persimpangan Waktu
“Di suatu persimpangan waktu, kulihat ia bak setan yang memburu. Bengis tanpa pilu, tarngnya keluar mencari mangsa baru. Wanita munafik berbanding terbalik di dua sudut yang apik. Di sana kau baik, di sini kau mencabik,” Nikita Mirzani menyambung.
Dalam puisi itu, pelantun “Nikita Gang” mengisyaratkan aksi dua muka ala wanita munafik belum selesai. Yang dilakukan Nikita Mirzani kini sabar menanti momen kedoknya terbongkar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Topengmu Belum Luruh
“Topengmu belum luruh, diam dan mencumbu wajah seringaimu. Tapi, suatu saat topengmu akan jatuh menyisakan bekas malu,” ibu tiga anak ini mengakhiri. Sindiran tak hanya sebatas puisi.
Pasalnya dalam unggahan lain, Nikita Mirzani memamerkan tangan dengan gelang, cincin dan jam angan mewah mengilap. Ia mengkritisi wanita munafik yang gemar cari simpati dan perhatian.
Demi Simpati dan Perhatian
Tanpa menyebut nama, Nikita Mirzani mengaku tak akan tergoda berbuat hal yang sama. Bintang film Nenek Gayung yakin, kejujuran, integritas, dan ketulusan di atas segalanya meski zaman menggila.
“Wanita munafik melupakan siapa mereka sebenarnya demi mendapatkan simpati dan perhatian. Skap munafik bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan ketulusan hati,” cuit Nikita Mirzani.
“Sebaliknya, sikap yang lebih dihargai adalah kejujuran dan keteguhan di mana seseorang berbicara dan bertindak sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai mereka yang sejati,” ia menyudahi.
Advertisement