Enzy Storia Curhat Tasnya Ditahan Bea Cukai Tapi Ogah Ditebus, Stafsus Menkeu Langsung Minta Maaf

Enzy Storia mengungkapkan rasa penasaran terhadap nasib tas yang belum ditebusnya setelah berurusan dengan petugas Bea Cukai, membuat Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo meminta maaf.

oleh Ruly RiantrisnantoHernowo Anggie diperbarui 19 Mei 2024, 10:37 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2024, 08:00 WIB
Potret Enzy Storia Bukber Bareng Bestie Kenakan Kebaya Modern, Bisa jadi Inspirasi Lebaran
Tampil menawan berkebaya, gaya fashion Enzy Storia bisa jadi inspirasi Lebaran. [@enzystoria]

Liputan6.com, Jakarta Enzy Storia baru-baru ini buka suara terkait pengalaman berurusan dengan pelayanan Ditjen Bea Cukai. Rupanya, salah satu tas yang dibeli Enzy Storia dari luar negeri, masih tertahan dan belum ditebus istri Molen Kasetra itu.

Di media sosial, Enzy Storia mengungkapkan rasa penasarannya terhadap nasib tas yang belum ditebus gara-gara berurusan dengan petugas Bea Cukai. Pasalnya jumlah pajak yang harus dibayar jauh lebih mahal ketimbang harga tas.

"Penasaran tas yang ngga gue tebus karena mahalan harga pajak daripada harga tasnya udah dikirim balik belum ya ke pengirim.. 🙂‍↔️," tulis Enzy Storia di akun Twitter (X) @EnzyStoria, dikutip pada Jumat (17/5/2024).

Cuitan tersebut membuat sejumlah warganet menyolek akun X milik Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo. Dalam balasan cuitan Enzy, Yustinus Prastowo minta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan Enzy Storia.

 

Permintaan Maaf Stafsus Menkeu kepada Enzy Storia

Juru bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi viral berita Fatimah Zahratunnisa yang mendapat tagihan pajak karena pengiriman piala yang merupakan hadiah kemenangannya dalam ajang pencarian bakat di Jepang. (Tira/Liputan6.com)
Juru bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi viral berita Fatimah Zahratunnisa yang mendapat tagihan pajak karena pengiriman piala yang merupakan hadiah kemenangannya dalam ajang pencarian bakat di Jepang. (Tira/Liputan6.com)

"Kak @EnzyStoria terima kasih informasinya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," Yustinus Prastowo merespons via akun X @prastow.

Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan tim bea cukai untuk mencari solusi atas keberadaan barang yang dimaksud Enzy Storia. "Kami sudah berkoordinasi dengan teman2 Bea Cukai dan saat ini sedang dikoordinasikan dg pihak jasa pengiriman," imbuhnya.

 

Enzy Storia Juga Mendapat Ucapan Terima Kasih

Enzy Storia Mengeluh Soal Tas
Enzy Storia ungkap soal tas yang ditahan Bea Cukai namun ogah ditebus, membuat Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo angkat bicara. (Tangkap layar Twitter/X @prastow)

Bahkan, Enzy Storia juga mendapat ucapan terima kasih dari Yustinus Prastowo lantaran telah menyampaikan kronologi yang memudahkan petugas untuk menyelesaikan permasalahan.

"Terima kasih telah berkenan memberikan kronologi yang akan memudahkan penyelesaian. Kami segera kembali setelah mendapatkan informasi yang lengkap dan solusi terbaik. Salam hangat," lanjut Prastowo.

 

Sorotan Masyarakat terhadap Ditjen Bea Cukai

Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Bea Cukai saat ini jadi sorotan karena banyaknya keluhan masyarakat di medsos. Salah satunya, mengenai importasi peti jenazah yang dikenakan bea masuk sebesar 30 persen.

Warganet juga mengunggah video keluhan ke Bea Cukai saat membeli sepatu bola dari luar negeri dengan harga Rp10,3 juta. Keluhan datang karena ada pemberitahuan dari jasa pengiriman, pria tersebut harus bayar bea masuk Rp31,81 juta.

 

Alasan Bea Cukai Super Ketat Awasi Barang Impor

Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan RI Askolani mengungkap alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.

Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk kepentingan negara. Askolani menyebut, jika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.

"Jika, enggak dijaga ekonomi bisa terganggu," kata Askolani kepada awak media di Menteng, Jakarta, Rabu (15/5/2024), melansir kanal Bisnis Liputan6.com baru-baru ini.

Infografis Gula Indonesia
Produksi gula selalu kurang, impor berdatangan, dan pabrik lokal tutup? (liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya