Nadya Puteri MCI8 Sorot Bisnis Kuliner Viral di Awal Lalu Redup: Kuncinya Bahan Baku dan Rasa Autentik

Nadya Puteri MCI8 mengatakan peraturan nomor satu dalam memenangkan persaingan bisnis kuliner, yakni cita rasa yang autentik sekaligus konsisten.

oleh Wayan Diananto diperbarui 22 Jul 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 05:30 WIB
Nadya Puteri
Nadya Puteri MCI8 mengatakan peraturan nomor satu dalam memenangkan persaingan bisnis kuliner, yakni cita rasa yang autentik sekaligus konsisten. (Foto: Dok. Instagram @nadya.mci8)

Liputan6.com, Jakarta Nama Nadya Puteri dikenal publik setelah menjadi juara runner-up kompetisi MasterChef Indonesia musim ke-8 atau MCI8. Kala itu, ia dikalahkan Jesselyn di babak grand final.

Setelah menembus grand final, Nadya MCI8 jadi celeberity chef dengan 200 ribuan pengikut di Instagram. Baru-baru ini, ia menyorot fenomena persaingan bisnis kuliner di Indonesia.

“Saya setuju bahwa persaingan bisnis kuliner di Indonesia sangat ketat. Karenanya tak heran jika banyak bisnis yang viral di awal, namun tidak bisa bertahan lama,” kata Nadya Puteri.

Menurutnya, peraturan nomor satu dalam memenangkan persaingan bisnis kuliner, cita rasa yang autentik sekaligus konsisten. Karena yang dijual dalam bisnis kuliner adalah makanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Konsistensi Cita Rasa

Nadya Puteri. (Foto: Dok. Instagram @nadya.mci8)
Nadya Puteri. (Foto: Dok. Instagram @nadya.mci8)

Cita rasa autentik itu didapat dari cara mengolah yang benar dan tak kalah penting, pemilihan bahan baku. Nadya Puteri menggarisbawahi kualitas bahan baku faktor penting berikutnya.

“Bagi saya konsistensi cita rasa yang autentik dan pemilihan bahan baku terbaik akan selalu menjadi terpenting dalam persaingan bisnis kuliner yang makin ketat,” ia menyambung.


Perubahan Tren Kuliner

Nadya Puteri. (Foto: Dok. Instagram @nadya.mci8)
Nadya Puteri. (Foto: Dok. Instagram @nadya.mci8)

Berkaca pada pengalaman, Nadya Puteri berpendapat bahwa daya beli masyarakat Indonesia kini membaik. Industri food and beverages pun kembali menggelora pasca-pandemi Covid-19.

“Meski begitu, ketatnya persaingan dan cepatnya perubahan tren kuliner di masyarakat kerap jadi tantangan utama yang harus direspons cepat oleh pelaku bisnis,” pungkas Nadya Puteri.

 


Ini Disampaikan Nadya Puteri

Ilustrasi komunitas UMKM. (Foto: Dok. Tim Logic PR)
Ilustrasi komunitas UMKM. (Foto: Dok. Tim Logic PR)

Ini disampaikan Nadya Puteri kala menyambut pertisipasi Blueband dalam ajang Food and Hospitality Indonesia (FHI) 2024 di Hall D2 JIExpo Kemayoran pada tanggal 23 hingga 26 Juli 2024. Berbagai inspirasi serta dukungan telah dipersiapkan di stan BlueBand.

Dari demo produk, tasting, sampling hingga demo masak bersama bintang tamu. Diharapkan, deretan program ini memfasilitasi para pelaku bisnis atau yang tengah mengembangkan bisnis untuk menjawab tantangan industri dan meningkatkan daya saing produk.

“BlueBand tidak hanya menyediakan bahan baku berkualitas, tapi berkomitmen membantu para pebisnis dalam mengembangkan usaha dalam bentuk edukasi, tren kuliner, dan upaya berbisnis yang baik,” ujar Marketing Director PT Upfield Consulting Indonesia, Ade Savitri.

Ia lantas memperkenalkan varian Professional Plant-based Butter yang cocok untuk berbagai aplikasi, dari cooking, baking, frying, ataupun spreading. “Rasanya tetap lezat. Harga lebih terjangkau, hingga 30 persen lebih hemat jika dibandingkan produk sejenis,” ia mengakhiri.

 

Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara
Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya