Liputan6.com, Jakarta - Sholat jenazah merupakan ibadah yang memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan sholat fardhu maupun sunnah lainnya. Salah satu perbedaannya adalah tidak adanya doa iftitah di dalamnya.
Hal ini sering menjadi pertanyaan di kalangan umat Islam, mengapa doa yang biasanya dibaca di awal sholat justru tidak disertakan dalam sholat jenazah?
Advertisement
Menjawab pertanyaan ini, jika mengutip Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB dijelaskan bahwa menurut jumhur ulama dari mazhab Malikiyah, Syafi'iyyah, dan Hanabilah, doa iftitah tidak disunnahkan dalam sholat jenazah.
Advertisement
Alasannya, tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah membaca doa iftitah dalam sholat jenazah. Selain itu, sholat jenazah disyariatkan untuk dilakukan dengan cepat dan ringan, sehingga penghilangan doa iftitah menjadi selaras dengan prinsip tersebut.
Imam Nawawi dalam kitabnya menegaskan bahwa doa iftitah dalam sholat jenazah memang tidak dianjurkan. Dalam pandangan mazhab Syafi’i, lebih utama meninggalkannya, karena sholat jenazah memiliki sifat ringkas dan tanpa ruku maupun sujud, berbeda dari sholat lainnya.
Sholat jenazah sendiri adalah sholat yang khusus berisi doa bagi mayit, sehingga susunan bacaannya berbeda dari sholat wajib dan sunnah pada umumnya. Jika dalam sholat biasa terdapat ruku, sujud, dan tahiyat, maka dalam sholat jenazah hanya terdapat takbir, bacaan Al-Fatihah, shalawat, doa untuk mayit, dan salam.
Sebagai ibadah yang bersifat doa untuk orang yang telah meninggal, sholat jenazah tidak memerlukan pembuka seperti doa iftitah. Hal ini ditegaskan dalam beberapa kitab fikih yang menyebutkan bahwa sholat jenazah meringkas bacaan tanpa perlu memperlama ibadah.
Selain itu, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah mencontohkan sholat jenazah dengan bentuk yang sederhana. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Sholat Jenazah Dilakukan Cepat Tidak Bertele-tele
"Segerakanlah dalam mengurus jenazah, karena jika ia orang yang shalih, maka itu lebih baik baginya. Jika ia bukan orang yang shalih, maka itu adalah kejahatan yang segera kalian letakkan dari pundak kalian."
Hadis ini menjadi dasar bahwa segala proses terkait jenazah, termasuk sholat jenazah, sebaiknya dilakukan dengan ringkas dan tidak bertele-tele.
Selain tidak adanya doa iftitah, dalam sholat jenazah juga tidak ada ruku, sujud, itidal, maupun tasyahud akhir. Ini semakin menguatkan perbedaan antara sholat jenazah dengan sholat lainnya yang lebih panjang dan lebih banyak gerakan.
Menurut mazhab Syafi’i, seperti yang dikutip dari Taudhihul Adillah, sholat jenazah tidak dilakukan dengan memperbanyak bacaan, sehingga doa iftitah ditiadakan agar tidak memperpanjang durasi sholat.
Sementara itu, ada sebagian kecil ulama yang berpendapat bahwa membaca doa iftitah tetap diperbolehkan, tetapi tidak dianjurkan karena bertentangan dengan prinsip sholat jenazah yang harus dilakukan secara ringan.
Dalam beberapa kitab hadis disebutkan bahwa para sahabat yang mengikuti sholat jenazah bersama Rasulullah ﷺ tidak pernah meriwayatkan adanya doa iftitah di dalamnya. Ini menjadi dalil kuat bahwa sunnah Rasulullah adalah menghilangkan doa iftitah dalam sholat jenazah.
Advertisement
Tujuan Sholat Jenazah
Tujuan utama dari sholat jenazah adalah mendoakan si mayit, bukan untuk menambah rangkaian bacaan seperti dalam sholat wajib atau sunnah. Oleh karena itu, isi bacaan sholat jenazah lebih menitikberatkan pada permohonan ampun dan rahmat untuk jenazah.
Dengan demikian, jika seseorang bertanya apakah boleh membaca doa iftitah dalam sholat jenazah, maka jawabannya adalah tidak dianjurkan. Hal ini berdasarkan kesepakatan jumhur ulama dan keteladanan Rasulullah.
Namun, bagi orang yang belum mengetahui hal ini dan terlanjur membaca doa iftitah dalam sholat jenazah, sholatnya tetap sah, hanya saja lebih baik jika mengikuti sunnah yang telah diajarkan.
Kesimpulannya, sholat jenazah tidak mengandung doa iftitah karena, tidak ada riwayat Rasulullah SAW yang menunjukkan bahwa beliau membacanya. sholat jenazah disyariatkan agar dilakukan secara cepat dan ringan.
Bacaan dalam sholat jenazah difokuskan pada doa untuk mayit, bukan untuk memperbanyak doa pribadi seperti dalam sholat biasa.
Dengan memahami hikmah di balik tata cara sholat jenazah, kita bisa lebih memahami ajaran Islam yang selalu mengedepankan kemudahan dan manfaat dalam setiap ibadahnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul