Fakta 12.12: The Day, Film yang Kembali Jadi Sorotan di Tengah Kisruh Politik Korea Selatan

Hari ini, tepat 45 tahun lalu, terjadi peristiwa bersejarah di Korea Selatan yang diangkat dalam 12.12: : The Day. Film Korea ini kembali menjadi sorotan di tengah drama politik di Negeri Ginseng.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 12 Des 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 20:30 WIB
Film 12.12: The Day (Dok.  Vidio)
Hari ini, tepat 45 tahun lalu, terjadi peristiwa bersejarah di Korea Selatan yang diangkat dalam 12.12: : The Day. Film Korea ini kembali menjadi sorotan di tengah drama politik di Negeri Ginseng. (Dok. Vidio)

Liputan6.com, Jakarta Drama enam jam darurat militer yang diumumkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024 lalu, mengingatkan warga Negeri Ginseng pada satu judul film: 12.12: The Day. Dikutip pada Kamis (12/12/2024), Korea JoongAng Daily mewartakan bahwa di sejumlah platform streaming Korea Selatan, jumlah penonton film yang aslinya rilis pada November tahun lalu ini kembali meroket.

Pada 3 Desember lalu, angkanya naik 1.200 persen dibanding malam sebelumnya, di jaringan IPTV. Tren kenaikan juga terus meningkat pada hari-hari setelahnya.

Tak heran bila kondisi terkini Korsel membuat warga negara ini langsung ingat pada film terlaris keempat dalam sejarah perfilman Korea ini yang  mengumpulkan 13 juta penonton ini. Pasalnya, 12.12: The Day diangkat dari kisah nyata, mengenai darurat militer yang terjadi pada 12 Desember 1979. Bedanya, kala itu darurat militer berlangsung selama sembilan jam, sementara “edisi” 2024 terjadi selama enam jam.

Dalam film, dikisahkan tentang Mayor Jenderal Chun Doo Kwang (Hwang Jung Min) yang memimpin sekelompok personel militer untuk berbalik melawan pemerintah yang berkuasa dan merebut kekuasaan. Sementara itu Komandan Pertahanan Ibu Kota Lee Tae Shin (Jung Woo Sung) mencoba segala daya untuk menghentikannya.

Meski sudah jadi pengetahuan umum bahwa film ini diangkat dari kejadian nyata 1979, 12.12: The Day sebenarnya mengangkah karakter fiksi yang didasarkan pada tokoh asli di dunia nyata.

Pemimpin militer Chun Doo Kwang, berlandaskan tokoh Chun Doo Hwan, sementara Lee Tae Shin adalah perwujudan dari Jenderal Jang Tae Wan di dunia nyata. Dalam film ini, dramatisasi berkelindan dengan sejumlah fakta sejarah.

Menambah Sisi Fiksi, Sekaligus Setia pada Kejadian Aslinya

Poster film 12:12 The Day. (Plus M Entertainment  via IMDb)
Poster film 12:12 The Day. (Plus M Entertainment via IMDb)

Sutradara Kim Sung Su menjelaskan, memasukkan elemen fiksi membuatnya lebih leluasa dalam menyutradarai 12.12: The Day.

“Ini adalah keputusan yang tepat, karena aku bukan sutradara dokumenter, dan aku membutuhkan kebebasan memasukkan unsur fiksi dana sejumlah detailnya,” tuturnya.

Namun di beberapa adegan, sutradara memutuskan untuk benar-benar setia dengan kejadian nyatanya. Termasuk saat adegan tank militer mengambil alih Gwanghamun yang letaknya sangat dekat dengat Blue House. Adegan ini dibuat dengan pengambilan gambar yang dilakukan di pantai, ditambah dengan efek visual saat penyuntingan.

“Aku ingin gambar-gambar yang mereplikasi foto-foto yang diambil saat kejadian kudeta yang sebenarnya,” tuturnya.

Sempat Khawatir Menggarap 12.12: The Day

Poster film 12:12 The Day. (Plus M Entertainment  via IMDb)
Poster film 12:12 The Day. (Plus M Entertainment via IMDb)

Sutradara Kim Sung Su memiliki ikatan emosional dengan peristiwa bersejarah ini. “Aku mendengar tembakan senjata api pada hari bersejarah itu, dan memori ini melekat padaku dalam waktu yang panjang,” kata sang sutradara.

Karenanya, ia begitu bersemangat ketika ditawari menggarap naskah film ini. Namun, ia sekaligus juga risau.

Apalagi dalam kehidupan nyata, kudeta tahun 1979 dan 17 Mei 1980 mengarahkan negara ini pada berdirinya Republik Korea Kelima dengan Chun Doo Hwan sebagai pemimpin secara de-facto, dan dikenal karena kediktatorannya.

“Aku paling khawatir menggambarkan karakter tentang Chun sebagai seseorang yang mengagumkan atau heroik. Aku ingin menunjukkan babak sejarah ini dan fakta bahwa pada akhirnya mereka menang, tapi aku enggak mau menggambarkan orang-orang ini sebagai orang yang berbuat baik,” kata dia.

Tak hanya sutradara, Jung Woo Sung juga awalnya ragu-ragu mengambil proyek ini. “Aku awalnya kebingungan, karena tak tahu bagaimana menyandingkan karakter fiksi yang dihadapkan dengan orang sungguhan," kata Jung Woo Sung, kepada The Korea Times.

Jadi Perwakilan Korea Selatan di Piala Oscar 2025

Namun semua kekhawatiran ini ternyata berakhir manis. Film 12.12: The Day sukses secara komersil, dan bahkan sangat populer untuk penonton muda—yang bahkan belum lahir saat kudeta terjadi. Menurut data jaringan bioskop CGV Korea, penonton 26 persen dari penonton film ini berusia 20-an, sementara 30 persen berumur 30-an.

Tak hanya itu, 12.12: The Day juga menjadi perwakilan Korea ke ajang Piala Oscar 2025 mendatang. Diwartakan Yonhap News, semua dewan juri dalam Korean Film Council (Kofic) kompak memilih ini dengan suara bulat untuk dikirim ke Oscar.

"Kenikmatan dramatis yang dihadirkan lewat tensi film, kemampuan penyutradaraan untuk memperkuat mise-en-scène dari penampilan luar biasa para aktor, dan wawasan sejarah yang luar biasa, semua bersatu dengan mulus. Sehingga sedikir sekali ruang untuk tidak setuju bahwa film ini begitu komplit," kata seorang dewan juri.

Film 12.12: The Day kini juga bisa disaksikan di Indonesia, lewat platform streaming Vidio. Berikut link nontonnya. Selamat menonton!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya