Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim telah menjadi perhatian global, dengan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai penyebab utamanya. Indonesia pun berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).
Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah transportasi ramah lingkungan seperti transportasi online, yang berpotensi menjadi bagian dari solusi melalui program carbon offset.
Menurut penelitian, generasi Milenial dan Gen Z memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi dan bersedia membayar lebih untuk mendukung program pengurangan emisi karbon.
Advertisement
Kesediaan ini dipengaruhi oleh norma sosial, kontrol perilaku individu, serta kepercayaan terhadap perusahaan penyelenggara.
"Semakin besar kepercayaan terhadap perusahaan, semakin besar pula kesediaan individu untuk mendukung program mitigasi perubahan iklim," ujar pakar ekonomi dan pembangunan, sekaligus Komisaris Lembaga Pelatihan ProPeople Indonesia, Dr. Silverius “Sonny” Y. Soeharso, SE, MM atau yang akrab disapa Dr. Sonny.
Potensi Ekonomi yang Besar
Selain itu, program ini juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Pendapatan dari carbon offset pada transportasi online di Jabodetabek saja diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun per tahun, dengan peluang menyumbang Rp150 miliar untuk pendapatan negara melalui pajak karbon.
"Kepercayaan dan transparansi dari perusahaan, serta regulasi pemerintah yang tegas, menjadi kunci untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat," tambah Dr. Sonny.
Advertisement
Kampanye Kesadaran dan Kolaborasi
Kampanye kesadaran dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan agar transportasi online dapat menjadi pelopor keberlanjutan di Indonesia.
Untuk Masa Depan Transportasi yang Lebih Hijau
Dengan kesadaran dan dukungan generasi muda, masa depan transportasi yang lebih hijau bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah langkah nyata menuju keberlanjutan.
Advertisement