Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan menyelimuti perjalanan Alika dan Ardi, sementara rencana tersembunyi mengintai di balik pijatan Sandi untuk Aline. Di sisi lain, Arka menghadapi ancaman yang tak terduga saat Alika tanpa sadar melewatinya.
Ardi melaju dengan kecepatan tinggi di atas motornya, membuat Alika berteriak ketakutan, Hhuaaaaaaah! Secara refleks, Alika memegang erat pinggang Ardi.
Baca Juga
Setelah turun dari motor, Alika marah-marah, menuduh Ardi sengaja ingin mencelakainya atau membalas dendam. Ardi, dengan nada marah, menyangkal tuduhan itu.
Advertisement
Merasa kesal, Alika menolak untuk naik motor lagi dan memutuskan untuk mencari taksi. Namun, sebelum sempat memesan taksi online, sebuah taksi lewat dan Ardi segera menghentikannya. Dia membuka pintu taksi dan memberi instruksi kepada sopir untuk memastikan si perempuan sok princess ini sampai dengan selamat, tanpa ada masalah dari pihak sopir.
Sementara itu, di tempat lain, Sandi sedang memijat kaki Aline dengan tekanan yang cukup keras hingga Aline menjerit kesakitan, Huaaaaaahhh, sakit!
Sandi menyuruh Aline untuk bertahan, mengatakan bahwa pijatan ini adalah cara untuk sembuh. Diam-diam, Sandi tersenyum penuh kepuasan, merasa berhasil.
Di lokasi berbeda, Arka dipaksa masuk ke dalam mobil oleh sekelompok preman. Tanpa disadari, taksi yang ditumpangi Alika melintas di dekat situ.
Namun, Alika terlalu sibuk dengan ponselnya, mengirim pesan kepada Donald untuk memberitahukan bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju butik, sehingga tidak menyadari situasi genting yang dialami Arka.