Baim Wong dipercaya memerankan tokoh Soekarno di film Soekarno hasil kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan PT Cahaya Kristal Media Utama. Mendapat kesempatan itu, Baim sempat tak percaya diri.
"Karena saya salah satu orang yang tidak tahu soal Soekarno sama sekali. Saya buta tentang kemerdekaan," katanya saat menggelar jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
Namun, berkat arahan dari sang sutrada film Viva Westi, Baim mulai yakin bisa memainkan karakter Presiden pertama Republik Indonesia itu. Di tambah lagi, Baim sering membaca buku-buku sejarah tentang Soekarno.
"Dipilihnya saya di sini, saya melihat Westi sebagai perantara. Saya harus membaca buku soekarno, sebelum, saat, dan setelah merdeka," ucapnya.
Dengan memerankan tokoh itu, Baim justru semakin ingin mengenal sosok Soekarno lebih dalam lagi. Yang dia tahu setelah membaca buku sejarah, Soekarno tak menyukai adanya banyak partai di Indonesia.
"Rakyat Indonesia juga tak tahu soal kemerdekaan. Faktanya, Soekarno nggak pernah suka ada banyak partai. Makanya saya ingin tahu lebih banyak soal Soekarno," ujarnya.
Film ini bukan satu-satunya film yang bercerita tentang perjalanan Soekarno. Sebelumnya sudah ada yang membuat, yaitu Hanung Bramantyo. Namun, Westi membantah filmnya sebagai tandingan film Hanung.
Westi memastikan film garapannya berbeda dengan kepunyaan Hanung. Dia lebih fokus pada serpihan peristiwa Soekarno saat sedang diungsikan Belanda ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 1934 sampai 1938.(Yaz/Mer)
"Karena saya salah satu orang yang tidak tahu soal Soekarno sama sekali. Saya buta tentang kemerdekaan," katanya saat menggelar jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
Namun, berkat arahan dari sang sutrada film Viva Westi, Baim mulai yakin bisa memainkan karakter Presiden pertama Republik Indonesia itu. Di tambah lagi, Baim sering membaca buku-buku sejarah tentang Soekarno.
"Dipilihnya saya di sini, saya melihat Westi sebagai perantara. Saya harus membaca buku soekarno, sebelum, saat, dan setelah merdeka," ucapnya.
Dengan memerankan tokoh itu, Baim justru semakin ingin mengenal sosok Soekarno lebih dalam lagi. Yang dia tahu setelah membaca buku sejarah, Soekarno tak menyukai adanya banyak partai di Indonesia.
"Rakyat Indonesia juga tak tahu soal kemerdekaan. Faktanya, Soekarno nggak pernah suka ada banyak partai. Makanya saya ingin tahu lebih banyak soal Soekarno," ujarnya.
Film ini bukan satu-satunya film yang bercerita tentang perjalanan Soekarno. Sebelumnya sudah ada yang membuat, yaitu Hanung Bramantyo. Namun, Westi membantah filmnya sebagai tandingan film Hanung.
Westi memastikan film garapannya berbeda dengan kepunyaan Hanung. Dia lebih fokus pada serpihan peristiwa Soekarno saat sedang diungsikan Belanda ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 1934 sampai 1938.(Yaz/Mer)