Kala Penyelundup Narkoba dan Penari Telanjang Menjadi Keluarga

We're the Millers mengangkat tema kekeluargaan di tengah isu penjualan bahan-bahan narkotika.

oleh Rully Riantrisnanto diperbarui 18 Okt 2013, 21:15 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 21:15 WIB
film-we-re-the-millers-131018c.jpg
Para penggemar film komedi bisa tertawa terbahak-bahak kembali dengan menyaksikan ulah Jennifer Aniston, Jason Sudeikis, Emma Roberts, dan Will Poulter melalui film yang memperlihatkan aksi mereka di satu layar untuk pertama kalinya dalam We're the Millers.

Disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini mengangkat tema kekeluargaan meskipun isu yang dibawa di dalamnya tidak terlalu menyenangkan bagi beberapa pihak, yaitu pengedaran tumbuhan yang bisa dijadikan bahan narkotika.

Awal mula cerita film ini bermula ketika David Clark (Jason Sudeikis) sang penjual marijuana kelas bawah, jadi korban perampokan hingga kehilangan uang dan barang-barang miliknya. Padahal, ia masih memiliki hutang kepada para permasoknya.

Bos David yang bernama Brad Gurdlinger (Ed Helms) merupakan seorang gembong narkoba kelas kakap. Berdasarkan perintah darinya, David pun akhirnya terpaksa harus menyelundupkan timbunan ganja dari Meksiko ke Amerika Serikat demi bisa menghapus hutang-hutangnya.

David menyadari bahwa ia akan dicurigai jika harus berjalan sendirian saat berusaha melewati pihak bea cukai. Akhirnya, ia pun menyewa penari telanjang bernama Rose (Jennifer Aniston), gadis remaja yang kabur dari rumah bernama Casey (Emma Roberts), dan tetangganya berusia 18 yang masih perjaka bernama Kenny (Will Poulter) untuk membentuk sebuah keluar palsu bernama "Millers".

Mereka berempat pun menggunakan sebuah mobil rekreasi (RV, Recreational Vehicles) sambil membawa timbunan ganja yang mereka ambil. Dikarenakan muatan tambahan dari ganja yang dibawa, akhirnya mobil RV merek pun mengalami gangguan.

Para Millers kemudian menemui sebuah keluarga bernama Fitzgeralds yang membantu dalam mereparasi mobil mereka. Celakanya, salah satu orang yang membantu Millers adalah agen DEA dan ganja yang dibawa pun sempat berpindah-pindah tangan.

Konflik pun melanda para Millers hingga mereka menemukan makna keluarga yang sesungguhnya di balik pemalsuan status yang dibuat oleh David. Akhirnya, segala konflik bisa dilalui dengan mulus hingga The Millers mendapat kebahagiaan tersendiri.

Dalam hal kekonyolan, film ini memiliki banyak unsur-unsur komedi yang disajikan dengan cukup baik. Beberapa adegan humor yang melibatkan Jennifer Aniston bisa membuat penonton terbahak-bahak dan semakin berkembang sejak kehadirannya di serial Friends.

Akan tetapi, masih banyak kekurangan melanda beberapa pemain lain yang masih belum bisa mengimbangi akting Jennifer Aniston. Ditambah lagi, film ini terlalu menonjolkan unsur kekerasan seksual meskipun di sisi lain ada komedi bergaya keluarga yang tertanam.

Secara keseluruhan, film ini cukup layak jika ditonton di layar lebar bersama para kerabat. Sehingga, tidaklah salah untuk menyaksikan We're the Millers jika ada momen reuni bersama teman-teman lama.(Rul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya