Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (12/2/2025) usai alami koreksi signifikan. IHSG kembali tembus posisi 6.600.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,74 persen ke posisi 6.645,77. Indeks LQ45 bertambah 1,87 persen ke posisi 776,30. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.645,77 dan level terendah 6.537,47. Sebanyak 367 saham menguat sehingga angkat IHSG ke posisi 6.645. Sedangkan 212 saham melemah dan 217 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.099.496 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.362.
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur melonjak 2,9 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan mendaki 2,23 persen dan sektor saham teknologi bertambah 1,71 persen.
Sektor saham energi menanjak 1,24 persen, sektor saham basic menguat 0,99 persen, sektor saham industri melesat 0,83 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,52 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal bertambah 1,26 persen, sektor saham keuangan naik 1,31 persen, sektor saham properti menanjak 1,28 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,35 persen.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham ISAT melonjak 7,08 persen ke posisi Rp 1.740 per saham. Harga saham ISAT dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.635 per saham. Harga saham ISAT berada di level tertinggi Rp 1.760 dan level terendah Rp 1.610 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.330 kali dengan volume perdagangan 565.360 saham. Nilai transaksi Rp 96,6 miliar.
Saham TLKM melonjak 6,9 persen ke posisi Rp 2.480 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 2.360 per saham. Harga saham TLKM berada di level tertinggi Rp 2.480 per saham dan level terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.375 kali dengan volume perdagangan 2.070.109 saham. Nilai transaksi Rp 500,2 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional Asia menguat, pasar mencerna pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang menekankan fokus bank sentral pada pengendalian inflasi.
Selain itu, the Fed juga isyaratkan pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menekan suku bunga. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Komite Perbankan Senat AS.
Jerome Powell juga menuturkan, perekonomian secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang mereda tetapi masih di atas target The Fed sebesar 2 persen
Pelaku pasar berargumen bahwa pernyataan Jerome Powell bertindak terlalu cepat untuk melonggarkan kebijakan dapat menggagalkan kemajuan inflasi, sementara bergerak terlalu lambat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, pelaku pasar juga terus mengevaluasi dampak dari kenaikan tarif terbaru Presiden Donald Trump.
"Fokus selanjutnya yaitu pelaku pasar merespons Trump yang mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping sejak menjabat, menyoroti hubungan pribadi mereka yang sangat baik, meskipun tidak membagikan hasilnya secara spesifik,” demikian seperti dikutip.
Percakapan antara kedua pemimpin ini dipandang penting untuk kemungkinan pelonggaran atau penundaan tarif perdagangan yang sedang berlangsung.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers di indeks LQ45 antara lain:
- Saham ISAT naik 7,08 persen
- Saham TLKM naik 6,9 persen
- Saham AMMN naik 5,9 persen
- Saham BBNI naik 5,65 persen
- Saham SIDO naik 5,45 persen
Saham-saham yang masuk top losers di indeks LQ45 antara lain:
- Saham UNVR merosot 3,51 persen
- Saham INKP merosot 2,50 persen
- Saham SMGR merosot 1,54 persen
- Saham MEDC merosot 0,95 persen
- Saham ICBP merosot 0,67 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai di indeks LQ45 antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
- Saham TLKM senilai Rp 421,6 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 152,7 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi di indeks LQ45 antara lain:
- Saham BBRI tercatat 35.683 kali
- Saham BMRI tercatat 33.111 kali
- Saham BBCA tercatat 27.665 kali
- Saham TLKM tercatat 19.358 kali
- Saham BBNI tercatat 12.590 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu (12/2/2025). Penguatan bursa saham Asia Pasifik di tengah investor menggali dampak tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap ekonomi regional.
Mengutip CNBC, Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell kembali menekankan fokus bank sentral untuk mengatasi inflasi dan isyaratkan tidak terburu-buru menekan suku bunga.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,42 persen ke posisi 38.963,70 setelah libur. Indeks Topix mendatar di posisi 2.733,33. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,37 persen ke posisi 2.548,39. Indeks Kosdaq melemah 0,39 persen ke posisi 745,18.
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 2,41 persen. Indeks CSI 300 bertambah 0,95 persen ke posisi 3.919,86. Indeks Nifty 50 naik 0,19 persen dan indeks BSE Sensex mendatar. Sementara itu, indeks ASX 200 menguat 0,6 persen ke posisi 8.535,30.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)