Pasar Seni Jakarta, Hadirkan Pluralisme Berkesenian

Mendukung Gubernur DKI menjadikan kota Jakarta sebagai kota seni, Iluni ITB akan menggelar Pasar Seni Jakarta di Gelora Bung Karno, Senayan.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Okt 2013, 11:50 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2013, 11:50 WIB
psj-131029b.jpg
Untuk mendukung visi dan misi Gubernur DKI Jakarta yang ingin menjadikan Kota Jakarta sebagai kota seni, Ikatan Alumni (Iluni) Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana menggelar 'Pasar Seni Jakarta' di Parkir Timur Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 3 November 2013.

Pagelaran ini bertemakan Big Kampoeng yang akan melibatkan banyak seniman, budayawan, perajin, dan masyarakat umum. "Acara bertema 'Big Kampoeng' ini sejalan dengan visi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang ingin menjadikan Jakarta sebagai kota seni dan festival," ungkap Hendry Harmen, ketua Iluni ITB Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut lagi, ia menambahkan, Jakarta sebagai kota metropolitan merupakan tempat berkumpulnya berbagai budaya atau kampung-kampung dari seluruh penjuru nusantara.

"Dengan ciri khas pluralisme menjadikan Jakarta sebagai Big Kampoeng. Keberagaman inilah yang memberikan semangat penyelenggaraan Pasar Seni Jakarta," katanya.

Sejumlah acara yang akan digelar antaranya Instalasi Seni Mahakarya yang menampilkan instalasi-instalasi seni dengan konsep Jakarta kuno Sunda Kalapa. Wilayah Pasar Seni Jakarta sendiri akan dibagi menjadi empat zona utama, yaitu zona angin, zona air, zona tanah, dan zona api.

Selain itu akan ada juga atraksi seni street art. Seniman-seniman ternama juga akan turut ambil bagian dalam street art performance. Di antaranya, Tisna Sanjaya, Isa Perkasa, Komunitas Zombie, Cosplay, delegasi seni perguruan tinggi, dan komunitas seni.

Seniman nasional yang terkemuka di tingkat Internasional pun ikut andil dalam acara ini seperti AD Pirous (pelukis kaligrafi), Sunaryo (pematung-pelukis), Tisna Sanjaya (pegrafis), Isa Perkasa (perfomance artist), Irwan 'Iweng' Bagja Darmawan (pelukis mural raksasa), Eddy Prabandono (seni instalasi), Dolorasa Sinaga (pematung), Yani Sasteranegara (Instalasi), Krisnamurti (Video art), FX Widayanto (keramikus). Seniman-seniman ini dikuratori Aminuddin TH Siregar, seorang kurator muda bertaraf internasional.(Ars/Mer)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya