Liputan6.com, Jakarta - Di Surabaya, Jawa Timur, kini semakin banyak saja tempat wisata menarik. Mulai dari wisata indoor sampai wisata alam. Memang Pemerintah Kota (PemKot) Surabaya terus berbenah agar kotanya menjadi kota pariwisata. Â
Objek wisata Surabaya yang sedang populer, salah satunya adalah Surabaya North Quay (SNQ) yang diresmikan pada Februari 2017. SNQ berada di tepi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sehingga pengunjung dapat melihat kapal pesiar yang hilir mudik ke pelabuhan. SNQ tepatnya berada di Terminal Gapura Surya Nusantara.
SNQ dikelola oleh PT Pelindo III (Persero). Tempat ini awalnya hanya sebagai lokasi bersandarnya kapal pesiar internasional, tetapi karena pemandangannya yang indah, ide untuk menjadikan tempat ini sebagai objek wisata pun muncul. Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat dramatis.
Advertisement
Baca Juga
Pengelola SNQ menyediakan sejumlah fasilitas, seperti tempat lesehan dengan bantal-bantal yang bisa di gunakan jika ingin bersantai sambil menikmati pemandangan. Selain itu, di sini ada banyak spot foto yang menarik dan instagramable.
Hampir seluruh spot fotonya tidak pernah di lewatkan oleh pengunjung yang datang, misalnya selfie dengan latar belakang langit sore. Kemudian, SNQ di lengkapi pula oleh adanya aneka food court, ornamen Jawa Timur, ruang tunggu yang bersih, live musik, dan wifi.
Pada hari-hari tertentu, pengunjung dapat merasakan sensasi naik kapal pesiar, kapalnya akan berlayar mengelilingi Selat Madura. Namun, untuk bisa naik ke kapal itu pengunjung harus reservasi terlebih dahulu.
Surabaya North Quay (SNQ) buka setiap hari, dari pukul 11.00 – 20.00 WIB. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk ke sini, tetapi hanya membayar tarif parkirnya saja.
Jadi, Anda tak perlu ragu dengan tempat wisata tersebut, karena terbukti dengan SNQ yang tidak pernah sepi didatangi pengunjung.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bertolak dari Surabaya, KRI Bima Suci Berlayar ke 9 Negara
Sebelumnya, kapal Perang Republik Indonesia (KRI) atau KRI Bima Sucimenjalankan misi diplomasi maritim melalui kegiatan pelayaran 'Kartika Jala Krida' selama tiga bulan ke depan. Kapal akan mengarungi sembilan negara di Asia dan Australia.
Staf Ahli Kementerian Pariwisata Laksamana TNI (Purn), Marsetio meminta agar seluruh taruna yang mengikuti pelayaran KRI Bima Suci juga membawa misi budaya dengan memperkenalkan berbagai kesenian Indonesia di setiap negara yang disinggahi.
"Kami berharap para taruna Kartika Jala Krida yang berlayar bersama KRI Bima Suci dapat memberi pengaruh positif melalui ragam kesenian budaya bangsa Indonesia di sembilan negara yang disinggahi," ujar dia usai menyaksikan pelepasan pelayaran KRI Bima Suci di Dermaga Madura Komando Armada II Surabaya, Senin 5 Agustus 2019, dilansir Antara.
Pelayaran tersebut dilepas oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dengan rute Surabaya, Manila (Filipina), Osaka (Jepang), Busan (Korsel), Shanghai (China), Brunei Darussalam, Lumut (Malaysia), Phuket (Thailand), Rangon (Myanmar), Padang, Tanjung Benoa - Bali, Darwin (Australia) dan kembali ke Surabaya.
KSAL menjelaskan pelayaran ini diikuti oleh 103 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke- 66 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kartika Jala Krida.
"Pelayaran ini juga diikuti oleh sejumlah taruna dari berbagai negara, seperti Malaysia dan Australia. Mereka akan mengikuti pelayaran dari Brunei ke Malaysia, serta dari Tanjung Benoa menuju Darwin," tutur dia.
Dia mengungkapkan, pelayaran Kartika Jala Krida ini bertujuan untuk membekali karakter maritim sebagai jati diri bagi para taruna, selain juga membangun konektivitas generasi muda antarbangsa.
"Satgas Kartika Jala Krida ini rutin kami laksanakan setiap tahun. Lulusan Akademi Angkatan Laut wajib melaksanakan pelayaran seperti ini. Untuk jadi perwira memang harus melalui latihan Kartika Jala Krida," ucapnya.
Pelayaran Kartika Jala Krida mengambil tema Maritime Fulcrum Brotherhood, yaitu membangun satu pelayaran persahabatan dengan sembilan negara yang dikunjungi pada 2019.
Â
Â
Advertisement