6 Bangunan Bersejarah Surabaya yang Berusia di Atas 80 Tahun

Di Surabaya, terdapat berbagai bangunan berumur tua yang juga menyimpan kisah sejarah. Bahkan salah satunya sudah mencapai umur 100 tahun.

oleh Liputan Enam diperbarui 09 Sep 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 06:00 WIB
Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif Meluncur dari Surabaya Siang Ini
Harga tiket kereta ekonomi baru jurusan Stasiun Gubeng-Pasar Senen sebesar Rp 250 ribu. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur adalah kota yang sempat lama didiami oleh penjajah. Selain menguasai, penjajah juga leluasa membangun gedung-gedung untuk kepentingan mereka.

Tak heran bila kini banyak terdapat bangunan berumur tua berdiri di Surabaya. Bahkan terdapat gedung yang umurnya sudah melebihi 100 tahun.

Bangunan bersejarah ini merupakan warisan masa lalu yang diharapkan juga tetap menjadi bagian dari masa kini dan masa depan. Hal ini sebagai saksi dan mengingatkan nilai sejarah dari kota tersebut.

Pemerintah Kota Surabaya pun berupaya untuk menjaga bangunan peninggalan penjajah tersebut. Oleh karena itu, ada sejumlah bangunan  yang masuk bangunan cagar budaya. 

Walau berumur tua, bukan berarti bangunan ini kita lupakan. Merangkum dari “Jalan-jalan Surabaya Enaknya ke Mana?” karya Yusak Anshori dan Adi Kusrianto, berikut ini adalah enam bangunan bersejarah Surabaya yang berusia lebih dari 80 tahun:

1. Gedung Hollands Vereeniging Amsterdam (HVA) – 95 Tahun

Gedung HVA berdiri pada 1924 di Jalan Merak 1 Surabaya Utara dan diarsiteki Ed Cuypers. Sejak awal, gedung ini dijadikan pusat pengelolaan perkebunan oleh HVA. Hal ini dapat dipersepsikan menjadi lambing konglomerasi industry gula dan awal penetrasi kapitalisme di Jawa.  Dahulu,  sejarah mencatat Hindia Belanda yang mengelola 197 pabrik gula pernah menjadi pengekspor gula terpenting di dunia setelah Kuba pada 1930-an. 

Kini gedung ini digunakan sebagai pusat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX. Untuk sampai di lokasi ini dapat menggunakan  transportasi umum denga nrute ke JMP. Setelah tiba di JMP, dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter. Bisa juga dengan mengikuti Heritage Tour yang berangkat dari House of Sampurna.

2. Rumah Sakit Darmo, The Garden Hospital – 98 Tahun

Rumah Sakit Darmo berdiri megah dengan gaya mirip gereja di Belanda. Rumah sakit ini sudah mulai beroperasi sejak 15 Januari 1921. Sesuai namanya, gedung rumah sakit ini berdiri di Jalan Raya Darmo.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini sempat dijadikan kamp internir anak dan wanita. Saat Sekutu masuk Surabaya, kamp ini diambil alih Letkol Rendall. Rumah sakit ini juga pernah menjadi pusat pertahanan pasukan Brigjen A.W.S. Mallaby pada 27 Oktober 1945. 

Bagian depan gedung inilah yang menjadi saksi meletusnya insiden pertama perang antara pasukan Mallaby dengan arek-arek Suroboyo. Kini, Rumah Sakit Darmo berfungsi sebagai The Garden Hospital sekaligus Health and Medical Tourism. Bus kota yang melalui Jalan Raya Darmo adalah PAC 1, PAC 2, C dan E.

3. Stasiun Goebeng – 141 Tahun

Stasiun Goebeng sudah dibangun sejak 1878. Pembangunan pertama kali dilakukan di sisi barat kereta api. Beberapa kali stasiun ini mengalami renovasi.

Stasiun Goebeng menjadi bangunan khas stasiun kereta api kelas satu dan setara dengan Stasiun Jakarta Kota, Yogya, Semarang, dan Bandung. Hingga kini, bagian barat stasiun tetap terpelihara menjadi warisan sejarah. Hal ini membuat Stasiun Goebeng berbeda dengan stasiun lain sekarang ini yang merupakan bangunan modern.

Selain menjadi tempat perhentian kereta api, stasiun ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya pada 26 Maret 2007. Situs heritage.kai.id menyebutkan Stasiun Goebeng menjadi stasiun kereta api terbesar di Surabaya dan Jawa Timur dan merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya, khususnya yang melalui jalur selatan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gedung Aniem

Asal-usul Nama Jalan Gunungsari Surabaya yang Bakal Diganti Nama Siliwangi
Patung Suro lan Boyo ikon Kota Surabaya karya Sigit Margono. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

4. Jembatan Goebeng – 95 Tahun

Jembatan Goebeng adalah hasil bangunan arsitek Belanda bernama G. C. Citroen. Sejak dibangun pada 1923 hingga 1924, jembatan ini sudah berdiri di Jalan Pemuda Surabaya. Saat ini, jembatan itu diberi nama Jembatan Delta Surabaya. Setiap ulang tahun Surabaya, jembatan ini dihiasi dengan lampu-lampu cantik. Untuk menuju lokasi ini, transportasi yang bisa digunakan adalah transportasi umum yang sama untuk menuju Stasiun Goebeng.

5. Gedung Aniem – 89 Tahun

Pemilik gedung ini adalah perusahaan listrik pemerintahan Hindia Belanda, Aniem. Kala itu, ANIEM merupakan perusahaan swasta yang diberi hak untuk membangun dan mengelola sistem kelistrikan di Indonesia pada waktu itu. Gedung yang terletak di Jalan Gemblongan didirikan pada 1930 dan dirancang oleh Job dan Sprey. Saat ini, Gedung Aniem menjadi salah satu kantor PT PLN. Gedung Aniem dilewati semua angkutan dari JMP ke Tunjungan Plaza. 

6. Kantor Pos Pusat - 91 Tahun

Dibangun pada 1926 hingga 1928, gedung Kantor Pos Pusat dirancang oleh G.J.P.M Bolsius. Gedung ini berlokasi di Jalan Kebonrojo. Sampai sekarang gedung ini masih berfungsi sebagai Kantor Pos Pusat Surabaya. Angkot yang melewatinya adalah C, DP, JMK, N, O, Q, R2, dan K.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya