Lapar Tengah Malam? Ini 3 Tempat Makan di Surabaya yang Buka 24 Jam

Surabaya memiliki berbagai kuliner yang bisa dinikmati selama 24 jam. Berikut rangkumannya!

oleh Liputan Enam diperbarui 09 Sep 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 00:00 WIB
wisata kuliner surabaya
Nasi Cumi Waspada (sumber: tripadvisor)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan-jalan di Kota Pahlawan, terasa kurang bila tak mencicipi kuliner di sana. Surabaya, Jawa Timur memiliki beragam makanan khas. Mungkin paling dikenal Rawon, Pecel Semanggi, Rujak Cingur, Soto Ayam dan berbagai makanan lainnya.

Nah, bagi Anda yang ingin makan pedas, jangan khawatir. Di Surabaya juga memiliki tempat makan yang menyediakan kuliner pedas. Selain itu, ada juga makanan ayam penyetan. 

Bagi Anda, yang gemar mengisi perut di tengah malam, Surabaya juga memiliki berbagai kuliner yang buka 24 jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, berikut tiga Kuliner Surabaya yang buka sepanjang hari:

1. Nasi Babat Kampung Malang

Nasi Babat Kampung Malang ini sudah ada sejak 1999. Ini adalah salah satu babat yang terkenal di Kota Pahlawan. Melansir Instagram @surabaya_foodies, untuk mendapat nasi babat, paru dan limpa kita perlu membayar 25 ribu.

Gerai ini buka di dua tempat yakni, Jalan Kampung Malang Tengah 1 No. 4 Surabaya dan Jalan Embong Malang No. 42, Surabaya (Cabang). Harganya berkisar 10 sampai 35 ribu. Nasi Babat Kampung Malang buka setiap hari.

2. Nasi Cumi Pasar Atom

Kalau ke sini, cobalah pesan "Nasi Komplit". Kita akan benar-benar disuguhkan dengan porsi yang sangat lengkap. Mengutip informasi dari akun Instagram @surabayafoodies, dalam “Nasi Komplit” terdapat cumi, telur, empal, babat, usus, paru, dan peyek udang. Tak lupa, juga terdapat sambal yang bisa kita ikut padukan.

Lokasinya nasi cumi ini terletak di Jalan Waspada, seberang Pasar Atum. Gerai ini tidak membuka cabang di mana pun. Harga menu di sana berkisar 25.000.Uniknya, pesanan kita akan disajikan di atas piring bermotif lucu seperti gambar hello kitty berwarna pink.

3. Penyetan Padin

Banyak warga Surabaya menyebut gerai ini sebagai “Penyetan Sultan”. Bagaimana tidak? Mengutip dari akun Instagram @surabaya_foodies, mengisi perut di Penyetan Padin bisa mencapai 250 ribu untuk porsi dua sampai tiga orang. Wow!

Walau harganya lebih mahal dibanding penyetan lain, gerai ini sudah didatangi berbagai artis kondang Indonesia. Selain itu, Penyetan Padin juga telah menjadi icon orang luar kota saat berkunjung ke Surabaya. Kalau mau ke sini, Penyetan Padin berlokasi di Jalan Kranggan no 26D, Surabaya. Tak hanya buka 24 jam, gerai ini juga buka setiap hari.

Sudah merasa lapar? Anda mau mencoba yang mana?

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menyantap Nasi Krawu Khas Gresik di Surabaya

Nasi Krawu
Nasi Krawu

Sebelumnya, Jawa Timur kaya kuliner. Di provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini, dapat ditemui sejumlah makanan khas mulai dari rawon, rujak cingur, nasi bebek, soto, dan nasi krawu Gresik.

Nasi krawu merupakan salah satu masakan khas dari Gresik, Jawa Timur.  Masakan ini terdiri dari potongan daging daging sapi yang sudah dibumbui. Ditambah sambal terasi dan serundeng serta lauk pauk lainnya.

Asal nama krawu adalah masakan dari krawu kelapa ini. Serundeng kelapa dan bumbu manggut memberikan rasa di nasi krawu selain dari krawu.

Makanan khas asal Gresik ini juga dapat dijumpai di Surabaya, Jawa Timur. Ingin mencoba masakan nasi krawu di Surabaya? Mengutip buku Food Report Surabaya by Surabaya Food Patrol, berikut tempat makan yang sediakan nasi krawu di Surabaya:

1.Nasi Krawu Ibu HJ. Suliha

Tempat makan ini buka dari pukul 06.00-11.00 WIB. Letaknya di Jalan Indrapura. Tempat makan ini menyediakan nasi krawu yang dikemas rapi dalam bungkusan yang terbuat dari daun pisang. Nasi ini terdiri dari serundeng, daging suwir dan sambal.

2.Nasi Krawu Mbak Su

Tempat makan ini buka dari pukul 06.00-15.00 WIB. Tempat makan ini berada di Jalan Dharmahusada Nomor 108 B. Cabang lain dapat ditemui di Jalan Darmo Permai 3.

Nasi krawu ini paling terkenal di Gresik. Mbak Su berjualan nasi krawu secara keliling pada 1950-an, menjunjung dagangan nasi krawu di atas kepalanya. Kini anak-anaknya meneruskan usaha mbak su.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya