Perjuangan Pedagang Kaki Lima Tembus Pasar di Mal Surabaya

Dengan menggunakan sistem Keroyokan (Gotong royong), pahlawan ekonomi keluarga ini berhasil naik kelas dengan menembus pasar di salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Nov 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 03:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Sebanyak 69 Pedagang Kaki Lima (PKL) Surabaya naik kelas (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 69 Pedagang Kaki Lima (PKL) Surabaya kini sudah tidak lagi diributkan dengan penertiban. Dengan menggunakan sistem Keroyokan (Gotong royong), pahlawan ekonomi keluarga ini berhasil naik kelas dengan menembus pasar di salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur. 

Founder action university, Saiful Soemarsono menuturkan bukan hal mudah mengajak para PKL untuk naik kelas. Berbagai kekhawatiran menghantui para PKL. Dengan bimbingan intens yang dibagi beberapa kelas akhirnya mereka bisa menempati mal seperti sekarang ini.

"Kendala pasti, ketika diberi edukasi tidak langsung diterima, karena pemikiran mereka takut tidak laku, juga di mal tidak bisa berkembang, kita tetap beri pemahaman jangan pola pikir sebagai pedagang tapi harus jadi pebisnis," tutur dia  di kampung Kuliner Mall ITC, Surabaya, Minggu, 10 November 2019.

Ia berharap, selain ITC, mal-mal lain di Surabaya juga memulai langkah serupa. Dukungan sangat dibutuhkan UKM agar bisa bersaing dengan bisnis kuliner raksasa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Ketua Paguyuban Action Culinery, Lutfia Ardiana menambahkan, total terdapat 26 stand yang diperuntukkan bagi PKL. Para PKL menempati stand secara berkelompok dengan aneka macam makanan dan minuman.

"Kalau PKL nya terdapat sekitar 69, mereka menempati 26 stand di kampung Kuliner Mal ITC, Surabaya, lantai 3," kata dia. 

Lutfia menyebut pemberdayaan sektor UMKM atau PKL dinilai penting. Sebab hingga saat ini keberadaan mereka sering dianggap sebelah mata. Padahal dengan pemerdayaan apa yang mereka jual dapat berdaya saing.

"Semestinya UKM diberi kesempatan, harapan kami Dinas terkait atau pemerintah bisa melihat ini di era perdagangan, bisa menampung mereka, menaikkan kualitas produknya, kemampuannya sehingga bisa bersaing, berdagang menjadi menarik," urainya.

Perempuan yang juga Founder Action Culinary ini menjelaskan selama ada peluangan, kemauan dan kesiapan sektor UKM bisa maju. Dipilihnya launching PKL masuk mal pada Hari Pahlawan juga bukan tanpa alasan.

"Ya sengaja kita selenggarakan di hari ini, karena semangat hari pahlawan, inj bisa menginspirasi, ayo jadi pejuang tangguh dengan segala persaingan, UKM harus tanggu. Mereka adalah pahlawan ekonomi juga pahlawan kerakyatan," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya