BMKG Maritim Tanjung Perak Imbau Warga Waspadai Banjir Rob

Potensi banjir rob akan terjadi di wilayah pesisir Jawa Timur di Sidoarjo, Surabaya Barat, dan Surabaya Timur.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jun 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi banjir (iStock)
Ilustrasi banjir (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya mengimbau warga untuk mewaspadai banjir rob di wilayah pesisir Jawa Timur.

Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Arif Wiyono menuturkan, air pasang sekitar 140 cm menyebabkan kenaikan genangan air sekitar 10-20 cm di wilayah pesisir. Hal ini dipicu astronomi gravitasi bulan dan fenomena full moon.

"Penyebabnya astronomi bulan terjadi pada tanggal 13-15 bulan purnama, pada tanggal tersebut gravitasi bulan akan lebih kuat dan ada fenomena full moon, jadi bulan tampak lebih besar karena dekat dengan bumi sehingga sebabkan air pasang 140 cm dari permukaan laut jadi ada penambahan air naik 10-20 cm masuk ke wilayah pesisir,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/6/2020).

Ia menuturkan, potensi banjir rob akan terjadi di wilayah pesisir Jawa Timur di Sidoarjo, Surabaya Barat, dan Surabaya Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Imbauan

Adapun wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain daerah Pelabuhan Surabaya pada pukul 09.00-12.00 WIB, pesisir Surabaya Timur pada pukul 10.00-11.00 WIB, pesisir Surabaya Barat pada pukul 09.00-11.00 WIB, dan pesisir Sidoarjo pada pukul 10.00-11.00 WIB.

"Terjadi pada 5-8 Juni dengan waktu antara pukul 10.00-12.00," ujar Arif.

Arif pun mengimbau agar petambak bisa segera memasang tanggul terutama di daerah tambah sehingga air tidak meluber dan rugi.

"Bagi pengelola transportasi laut bisa bongkar muat karena lebih cepat, dan bagi pemerintah daerah untuk membersihkan saluran bozem sepanjang pesisir pantai, di Surabaya sudah ada rumah pompa bisa dioptimalkan untuk kurangi genangan," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya