Banjir Rob Melanda Lima Kawasan Pesisir di Tulungagung

Ada lima kawasan pesisir yang terdampak rob di Tulungagung, yakni mulai dari Pantai Klatak, Gemah, Sidem, Popoh, dan Sine.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2020, 22:49 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 22:48 WIB
Ilustrasi banjir (iStock)
Ilustrasi banjir (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang tinggi yang terjadi di Samudera Hindia telah memicu banjir rob di sejumlah kawasan pesisir selatan Jawa, tidak terkecuali di lima pantai selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Informasi resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Rabu, (27/5/2020), setidaknya ada lima kawasan pesisir yang terdampak rob di Tulungagung, yakni mulai dari Pantai Klatak, Gemah, Sidem, Popoh, dan Sine.

Air dilaporkan mulai naik daratan dan menerjang pemukiman hingga ketinggian di atas mata kaki orang dewasa. Kuat dan kencangnya terjangan arus rob menyebabkan sejumlah fasilitas wisata pantai rusak, warung-warung hanyut, pemukiman nelayan porak-poranda, dan sebagian fasilitas tambak udang terendam.

"Banjir rob yang terparah di Pantai Sine karena masuk ke kawasan permukiman, di pantai lain tidak sampai masuk ke pemukiman," ujar Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto di Tulungagung, seperti dikutip dari Antara.

Air laut bercampur dengan material langsung masuk ke kawasan pemukiman warga, yang hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai.

Banjir ini juga menyebabkan rumpon ikan yang dipasang nelayan ikut terbawa arus. "Sesuai pendataan terdapat 400 Kepala Keluarga (KK) di Pantai Sine yang terdampak banjir rob ini," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

91 Bangunan Terkena Dampak

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Selain itu sebanyak 91 bangunan berupa rumah dan warung yang berada di tepi pantai mengalami rusak. Banjir rob ini juga masuk ke dalam rumah warga. Gelombang tinggi ini diperkirakan masih akan terjadi, hingga dua hari mendatang.

"Kami mengimbau warga untuk selalu waspada dan berhati-hati saat terjadi banjir rob," ujar dia.

Sebagai langkah penanggulangan sementara, BPBD Trenggalek memberikan bantuan berupa dua ribu karung sak. Warga dibantu dengan polisi dan TNI bergotong-royong mengisi karung sak tersebut dengan pasir lalu ditumpuk membentuk tanggul menghadap pantai.

Mereka berharap langkah pembuatan tanggul darurat itu efektif menahan gempuran gelombang air pasang, sehingga efek kerusakan kepada warga bisa diminimalkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya