7 Kata-Kata Bijak Ajaran Sunan Drajat untuk Hidup Sukses dan Berkah

Sunan Drajat merupakan adik dari Sunan Bonang, Tuban. Kedua wail ini adalah anak dari Sunan Ampel yang menyebarkan agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

oleh Erik diperbarui 07 Jul 2020, 22:47 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 06:00 WIB
Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat, Lamongan

Liputan6.com, Jakarta - Raden Qasim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Drajat merupakan salah satu Waliyullah yang ada di Jawa Timur. Tepatnya di wilayah pantai utara Kabupaten Lamongan.

Sunan Drajat merupakan adik dari Sunan Bonang, Tuban. Kedua wali ini adalah anak dari Sunan Ampel yang menyebarkan agama Islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Sunan Drajat merupakan anggota Wali Songo yang mengembangkan dakwah Islam melalui jalur pendidikan moral. Ia juga dikenal sebagai wali yang punya kepudulian tinggi terhadap masyarakat miskin.

Dalam buku Atlas Wali Songo, karya Agus Sunyoto menyebut bahwa Sunan Drajat mendidik masyarakat sekitar untuk memperhatikan nasib kaum fakir miskin, mengutamakan kesejahteraan umat, dan memiliki empati.

“Sunan Drajat memiliki etos kerja keras, kedermawanan, pengentasan kemiskinan, usaha menciptakan kemakmuran, solidaritas sosial, dan gotongroyong. Sunan Drajat juga mengajarkan kepada masyarakat teknik-teknik membuat rumah dan membuat tandu,” tulis Agus Sunyoto dalam bukunya.

Berikut adalah kutipan kata-kata bijak ajaran Sunan Drajat yang terpampang di kompleks pemakamannya di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan:

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Selanjutnya

Ajaran Sunan Drajat, Lamongan
Makam Sunan Drajat, Lamongan

1. Memangun resep tyasing Sasoma (kita selalu membuat senang hati orang lain)

2. Jroning suka kudu éling lan waspada (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)

3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)

 4. Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)

5. Heneng-Hening-Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur).

6. Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan salat lima waktu)

7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan.

(Berilah tongkat pd orang buta, berilah makan pada orang yang lapar, berilah pakaian pada orang yang telanjang, berilah tempat berteduh pada orang yang kehujanan, berilah ilmu agar orang menjadi pandai, sejahterakanlah kehidupan masya­rakat yang miskin, ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya