Pemkot Surabaya Tambah Anggaran untuk Kampung Tangguh

Anggaran tersebut akan difokuskan untuk kegiatan memutus mata rantai COVID-19 di Surabaya, seperti halnya penyemprotan disinfektan maupun membuat dapur umum di tiap-tiap kampung

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2020, 12:14 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 12:14 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana memantau kondisi Jalan Raya Gubeng yang ambles. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menambah anggaran stimulus kampung tangguh dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 10 juta setiap kampung. Hal ini untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Sudah disepakati saat rapat bersama bu wali kota. Dalam waktu dekat (pekan depan) akan realisasikan," ujar Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, di Surabaya, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat (10/7/2020).

Dia menuturkan, anggaran tersebut akan difokuskan untuk kegiatan memutus mata rantai COVID-19 di Surabaya, seperti halnya penyemprotan disinfektan maupun membuat dapur umum di tiap-tiap kampung.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya hingga saat ini terdapat 1.505 kampung tangguh yang tersebar di seluruh RW di 31 Kecamatan.

Whisnu mengatakan, kegiatan kampung tangguh selama ini dinilai cukup efektif menekan penyebaran COVID-19 di wilayah perkampungan, seperti halnya salah satu kampung tangguh di RT 7 RW 1 Kampung Kranggan, Kelurahan Bubutan, Surabaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ingatkan Pengurus Kampung dan Warga Disiplin Protokol Kesehatan

Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana
Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana (Dimas Angga P)

Ia menuturkan, gotong-royong warga terlihat dalam kebersamaan memutus rantai pandemi COVID-19.

"Ini sangat efektif. Sementara yang terlihat warga urunan dalam pencegahan. Itu yang ingin kita bantu," tutur dia.

Whisnu juga meminta selain penambahan anggaran, pengurus kampung dan warga tetap disiplin menjalankan protokoler kesehatan seperti halnya jaga jarak, rajin cuci tangan dan memakai masker.

"Karena yang bisa mengingatkan itu justru warga terdekat, misalnya tetangga. Sehingga tingkat kesadaran semakin terbentuk," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya