Transaksi Digital Bank Jatim Meningkat Selama Pandemi COVID-19

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mencatatkan kenaikan transaksi digital mobile banking dan internet banking.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 23:00 WIB
Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mencatatkan kenaikan transaksi digital mobile banking sebesar 61,92 persen atau year on year (YoY) dari 774.869 menjadi 1.254.700 pengguna selama pandemi COVID-19.

Sementara itu, internet banking meningkat 27,06 persen (YoY) dari 62.082 menjadi 78.881 pengguna.

"Oleh karena itu, untuk tantangan ke depan kami akan terus mencoba meningkatkan pelayanan digital ini, karena masih berlangsungnya masa pandemi COVID-19," tutur Direktur Utama PT Bank Jatim Busrul Iman, seperti dikutip dari Antara, Rabu, (29/7/2020).

Ia mengakui, pandemi COVID-19 menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat. “Bank Jatim bersyukur masih  mampu memberikan kinerja yang positif khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur,” ujar dia.

Berdasarkan kinerja kuartal II Bank Jatim, aset tercatat tumbuh 9,12 persen (YoY) menjadi Rp 75,24 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan 10,49 persen (YoY) yaitu sebesar Rp 64,01 triliun.

"Kami juga tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp39,18 triliun atau tumbuh 12,69 persen (YoY)," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Bank Jatim

Gesek Mesin Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Gesek Kartu Kredit (iStockphoto)

 

Penyumbang terbesar berasal dari kredit sektor korporasi sebesar Rp 9,38 triliun atau tumbuh 17,96 persen (YoY) diikuti dengan pertumbuhan kredit UMKM yang cukup signifikan yaitu sebesar 6,33 triliun atau tumbuh 16,12 persen.

Komposisi rasio keuangan periode Juni 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,41 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,79 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,73 persen.

Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 68,96 persen. "Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, kami bersyukur mencatatkan laba sebesar Rp770,15 miliar," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya