Cara Risma agar Ekonomi Surabaya Terhindar dari Jurang Resesi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak hanya fokus menangani sektor kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2020, 19:49 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 19:30 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menyiapkan strategi agar kondisi ekonomi di Kota Pahlawan tetap stabil sehingga terhindar dari resesi. Oleh karena itu, protokol kesehatan di semua sektor wajib dijalankan agar ekonomi Surabaya tidak turun.

"Dari data (ekonomi) kita masih positif. Karena itu saya tidak mau trend kita turun. Makanya ini harus kita jaga, protokol kesehatan wajib tapi kita tidak boleh ekonomi menjadi turun karena itu akan dampaknya jauh lebih berat," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama para distributor di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/09/2020).

Oleh karena itu, Risma menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak hanya fokus menangani sektor kesehatan. Namun, sektor ekonomi juga menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

"Karena itu saya berharap para distributor tolong kami dibantu untuk tetap supaya ekonomi kita jalan. Minimal itu terkait kebutuhan pangan," ujar dia.

Jika tren perekonomian di Surabaya cenderung menurun, pemkot harus menyiapkan warga agar bisa bertahan menghadapi hal tersebut.

Sebab, dampak yang ditimbulkan ada resesi itu sangatlah besar. Di antaranya, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) perusahaan, pemberhentian ekspor, minimnya daya beli masyarakat, hingga terjadinya tindakan kriminalitas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Risma menginstruksikan jajarannya agar memantau perusahaan atau industri yang memberlakukan PHK kepada karyawan. Selain itu pula pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok di pasaran juga masif dilakukan.

"Karena itu saya minta ada staf yang pantau perekonomian untuk cek harga-harga di pasar. Begitu harga naik, di luar HET (Harga Eceran Tertinggi), langsung (gelar) operasi pasar," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perlu Dukungan Distributor

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Namun demikian, langkah Risma dalam upaya mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya itu harus didukung pula oleh para stakeholder atau distributor.

Terutama terkait ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari. Oleh karena itu, ia mendorong kepada distributor agar terus mendukung pemerintah untuk bersama-sama mengantisipasi hal tersebut.

"Para distributor saya berharap tolong kami dibantu, karena jangan sampai stok kebutuhan pangan kita hanya bisa sampai beberapa bulan. Saya berharap ayo kita jaga kota ini. Karena jika ada PHK dapat berdampak pada pengangguran dan jangan sampai kota kita menjadi tidak aman," ungkap dia.

Karenanya, Presiden UCLG Aspac ini kembali menegaskan, bahwa semua pihak harus bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya. Terutama terkait ketersedian kebutuhan pokok sehari-hari.

"Kita harus pastikan Surabaya tidak ada masalah terutama minimal kebutuhan pokok. Sehingga ekonomi kita bisa berjalan baik," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya