99 Anak di Kabupaten Probolinggo Terinfeksi COVID-19 Selama Pandemi

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Dewi Vironica imbau orangtua waspada dan memahami gejala-gejala COVID-19 yang timbul pada anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 11:20 WIB
Anak-anak membaca buku.
Ilustrasi anak-anak membaca buku. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mencatat ada 99 orang anak terpapar COVID-19. Hal itu berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo selama terjadi pandemi dalam kurun waktu 7 April-20 September 2020.

"Tingkat penularan COVID-19 pada anak-anak di Indonesia cukup tinggi, termasuk di Kabupaten Probolinggo, sehingga sebagai orangtua harus waspada," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Dewi Vironica di Probolinggo, seperti dikutip dari Antara, ditulis Kamis (24/9/2020).

Dia menuturkan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) menyatakan, gejala anak yang terinfeksi COVID-19 biasanya ringan dan dapat sembuh dengan pengobatan medis, terutama jika ditemukan sejak awal.

Riset di Inggris akhir Agustus 2020 menyatakan, penyakit COVID-19 tidak menimbulkan bahaya pada anak dan remaja secara signifikan.

"Anak-anak lebih sering menjadi sumber penularan bagi orangtua atau kakek neneknya, karena anak-anak yang terinfeksi COVID-19 cenderung bergejala ringan, bahkan tidak ada gejala," kata dia.

Ia menuturkan, gejala COVID-19 yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah kelelahan, sakit kepala, demam, batuk/pilek, penurunan sampai hilangnya penciuman dan indera perasa.

"Kemudian adanya nyeri tenggorokan dan beberapa anak juga mengeluh mual, muntah, diare, nafsu makan menurun, bahkan ada laporan dengan gejala gatal dan ruam di tubuhnya," ujar dia.

Berbeda dengan gejala pada orang dewasa yang cenderung sedang sampai berat dan bahkan dapat menimbulkan kematian, terutama pada orang-orang dengan penyakit penyerta (komorbid), karena pada anak-anak sistem imun tubuh masih bekerja secara maksimal.

"Kami mengimbau agar para orangtua waspada dan memahami gejala-gejala COVID-19 yang timbul pada anak, sehingga tidak mengalami keterlambatan dalam deteksi kasusnya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cara Cegah COVID-19 terhadap Anak

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Ia mengatakan, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak terinfeksi COVID-19, yakni mengajarkan anak-anak agar membiasakan mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik. Kemudian pastikan semua permukaan tangan sampai sela-sela jari tangan dan kuku terbasuh.

"Membiasakan anak-anak memakai masker saat keluar rumah atau saat berada dengan orang sakit atau dekat dengan orang yang batuk/bersin serta sesuaikan ukuran masker anak-anak," ujar dia.

Selain itu, lanjutnya, memberikan anak-anak makanan cukup gizi terutama sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung beta karoten untuk memperkuat sistem imun tubuh, serta pastikan makanan itu sudah diolah dengan benar dan dimasak sampai matang.

"Tidak kalah pentingnya, juga mengajak anak-anak berolahraga secara rutin, mengajarkan anak-anak bagaimana menerapkan etika batuk serta membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata," ujarnya.

 

Perkembangan Data COVID-19 di Kabupaten Ponorogo hingga 23 September 2020

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Dewi mengatakan pesan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat pandemi COVID-19, di antaranya pembelajaran/sekolah secara daring, adanya pembatasan kegiatan anak yang melibatkan banyak orang, penerapan PHBS dan anak-anak tidak dibawa ke tempat kerumunan/keramaian.

Jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo hingga 23 September 2020 tercatat 921 orang dengan rincian 301 yang masih dirawat, pasien yang sembuh sebanyak 578 orang, dan meninggal dunia 42 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya