Risma Bikin Vlog Lagi, Beri Pesan Khusus untuk Anak Muda Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengajak anak muda untuk mencegah penyebaran COVID-19

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Sep 2020, 23:29 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 23:29 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali nge-vlog untuk menyampaikan sejumlah pesan terutama kepada anak muda di Surabaya, Jawa Timur.

Saat nge-vlog, Wali Kota Surabaya Risma menuturkan, kalau melihat data pasien COVID-19 ada penurunan hampir sebulan terakhir. Di sisi lain, ada tambahan pasien positif COVID-19 yang sebagian besar dialami anak muda.

"Melihat data dari pasien COVID-19 setiap hari, semua bisa lihat, hampir satu bulan terakhir ternyata pasien kita turun tetapi justru pasien yang ada setiap hari mayoritas anak-anak muda,” ujar Risma, seperti dikutip dari instagram @surabaya, Senin (28/9/2020).

Oleh karena itu, Risma mengajak anak muda untuk mencegah penyebaran COVID-19. Dengan memutus mata rantai penularan COVID-19 diharapkan jaga ekonomi.

"Aku sempatkan komunikasi dengan kalian untuk bisa putuskan sesegera mungkin COVID-19. Kalau tak segera putus dari Kota Surabaya dampaknya terhadap perekonomian. Kita tak bisa seperti dulu, transaksi ekonomi dan berikutnya adalah tentunya tidak tahu sampai kapan kemudian seperti ini terus-terusan seperti itu tak berhenti atasi COVID-19 ekonomi kita akan lumpuh," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Ingatkan Warga Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Risma mengatakan, mungkin bagi anak muda belum terasa dampak ekonomi. Hal ini mengingat masih mengikuti orangtua. "Coba bayangkan ekonomi lumpuh. Orangtua dapat kesulitan akses ekonomi dan cari nafkah,” ujar dia.

Selain itu, Risma menuturkan, pandemi COVID-19 juga berdampak terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang dijalankan sekarang belum optimal karena dilakukan daring.

"Tak bisa laksanakan pendidikan sesuai kondisi normal adik-adik kalian tak bisa sekolah, belajar dengan daring, padahal seusia anak-anak pertemuan dengan para guru, teman sangat penting untuk mereka, jadi kita cegah supaya kalian tidak terkena," ujar dia.

Risma menuturkan, jika anak muda terkena COVID-19 dapat menularkan kepada keluarga. Padahal sisi lain ada nenek dan kakek yang rentan terhadap penularan COVID-19.

"Kalau terkena, menulari keluarga kalian, orangtua, nenek tidak kuat yang secara fisik sudah menurun, karena lansia itu bahaya sekali mereka. Kita bisa menahan diri, jaga protokol kesehatan. Tak bergerombol secara tak langsung tersentuh yang sakit, bisa tertular," ujar dia.

Selain itu, Risma mengingatkan untuk terus menerus menggunakan masker. Memang ada momen tertentu masker dilepas misalkan saat makan.

"Bu kami makan, tak makan harus ditutup kembali, bukan dibuka terus. Memang tidak enak pakai masker sakit tidak enak lagi,” ujar dia.

Risma mengharapkan anak muda Surabaya juga turut membantu pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Saya berharap bantu ibu agar kota kita terputus mata rantainya, sekarang yang dulu normal saat ini tak normal. Saya lihat data juga banyak dari kalian perempuan, saya heran kenapa yah perempuan. Masih suka peluk-pelukan, jabat tangan, berbagi makanan biar tidak gemuk, bukan begitu caranya. Kalau biar tidak gemuk kalaukalian sakit itu lebih celaka lagi. Putus mata rantai supaya segera hidup normal, jaga protokol kesehatan supaya kalian sehat, kalau kalian sehat, keluarga Anda sehat," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya