Pesan Perawat RSAL Surabaya saat Curhat ke Jokowi lewat Video Call

Selain harus berjibaku dengan risiko terpapar COVID-19, tenaga medis juga tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan keluarga, termasuk yang dialami Perawat RSAL Dr Ramelan Surabaya Fira.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2020, 12:16 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 09:49 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan perawat Sifira Kristingrum soal Covid-19 melalui sambungan video, Minggu (27/9/2020).
Presiden Jokowi berbincang dengan perawat Sifira Kristingrum soal Covid-19 melalui sambungan video, Minggu (27/9/2020). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Perawat Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan Surabaya, Sifira (Fira) Kristiningrum, menceritakan penanganan COVID-19 saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sambungan video pada Minggu, 27 September 2020. Pada saat itu, Jokowi mendengarkan cerita perjuangan tenaga kesehatan di rumah sakit.

Tenaga kesehatan selain harus berjibaku dengan risiko terpapar COVID-19. Mereka juga tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan keluarga. Hal tersebut juga dialami Fira.  Ia bertugas sejak Mei untuk penanganan COVID-19 dan dirinya jarang bertemu keluarga.

"Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?” tanya Presiden Jokowi di Istana Bogor seperti dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, ditulis Senin (28/9/2020).

"Diizinkan pulang pak setelah satu bulan. Kita cek swab, kalau negatif kita pulang,” ujar Fira.

Fira bertugas di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut dia, dalam dua minggu terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun.

"Oh, pasiennya menurun? Ya syukur. Untuk soal fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medisnya cukup ya berarti?” kata Presiden.

"Iya cukup, Puji Tuhan cukup Pak, apalagi mulai bulan ini ada bantuan relawan di ICU," ujar Suster Fira.

Selama menangani pasien COVID-19, Fira mengaku, pasien merasa ketakutan. Ia menuturkan, jika pasiennya sadar tetapi sesak nafas, pasti mengeluh takut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Imbau Masyarakat Tetap Patuh Protokol Kesehatan

Fira pun meminta masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan.

"Tetap tolong dipatuhi karena kalau saya perjalanan pulang itu masih lihat kerumunan massa yang masih tidak memakai masker, masih suka berkerumun, Pak," kata dia.

"Terus untuk Bapak, terima kasih perhatian Bapak. Puji Tuhan kemarin sudah kita terima Pak, dari Bapak. Terima kasih, dengan itu saya aplikasikan juga untuk saya melanjutkan sekolah lagi Bapak," ujar dia.

Di akhir percakapan, Presiden pun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan dedikasi Suster Fira beserta seluruh perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya dalam menangani dan merawat pasien yang terdampak COVID-19.

"Saya menyampaikan penghargaan, apresiasi yang tinggi kepada seluruh perawat, tenaga kesehatan, dokter semuanya karena memang bekerja menangani Covid ini tidak ringan. Memakai APD sampai 8 jam itu sesuatu juga yang sangat berat sekali. Oleh sebab itu, sekali lagi saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi apa yang oleh Mbak Fira lakukan beserta seluruh rekan-rekan perawat, tenaga kesehatan, dokter, semuanya dalam berjuang terus melawan Covid ini. Semoga semuanya segera cepat selesai," ujar Presiden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya