Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajarannya menggelar tes COVID-19 secara masif di rusun-rusun se-Surabaya. Tes COVID-19 itu dilakukan selain di tempat keramaian dan pekerja yang bersentuhan langsung dengan konsumen.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, hingga Minggu, 27 September 2020, sebanyak 19 rusun di Kota Pahlawan dilakukan tes swab atau usap. Dari 19 rusun tersebut, total warga yang sudah di-tes usap COVID-19 mencapai 1.341 orang.
"Sampai dengan hari ini total berjumlah 1.341 orang. Tetapi, tidak semua orang yang ada dalam rusun itu berhasil di-swab semuanya,” kata Febriadhitya di kantornya, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, ditulis Senin (28/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Febriadhitya menuturkan, jika dihitung keseluruhan, sebenarnya dari total 19 rusun di Surabaya itu penduduknya kurang lebih berjumlah 13 ribu orang.
Namun, saat petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) datang, ada sebagian warga yang memang sedang tidak ada di lokasi sehingga berpengaruh terhadap jumlah swab yang tidak sesuai dengan data penghuni.
"Contohnya di Rusun Keputih jumlah penghuninya berjumlah 587 orang. Tetapi pada saat itu yang berhasil di swab ada 151 orang,” ungkap dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Deteksi Dini
Menurut dia, swab di rusun ini telah berlangsung sejak Agustus dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Apalagi, petugas tidak hanya mendatangi sekali saja, tetapi beberapa kali. Hal itu menjadi penting untuk dilakukan, agar tes usap COVID-19 ini semakin masif.
"Jadi karena dalam sekali tidak semua penduduk ada. Maka petugas berulang-ulang kali berkunjung sampai dinyatakan semuanya telah di-swab,” ujar dia.
Terlebih, Febriadhitya menyebut, mengingat tujuan utama dari swab ini adalah mencari pasien-pasien positif dan mendeteksi dini. Dari situlah maka diupayakan semua penduduk rusun harus menjalani tes usap COVID-19. "Jadi meskipun berkali-kali tetap kami datangi," tegas dia.
Advertisement
19 Rusun
Febriadhitya memaparkan, dari 19 rusun tersebut, di antaranya yakni Rusun Romokalisari, Penjaringan, Keputih, Siwalankerto, Wonorejo, Tambakwedi, Dukuh Menanggal, Jambangan, Bandarejo, Brudo, Tanah Merah, Randu, Rusun GA, Sombo, Pesapen, Indrapura, Dupak Bangunrejo, Urip Sumoharjo dan Waru Gunung.
"Jumlah 1.341 orang itu datanya masih terus bergerak ya. Setiap harinya terus bergerak mengingat petugas masih terus mendatangi beberapa rusun yang yang penduduknya belum di-swab," ujar dia.
Ia menambahkan, bagi warga yang dinyatakan positif berjumlah 25 orang. Namun dari angka itu 13 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 12 orang lainnya sedang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji.
"Apabila ada warga disertai gejala dan memiliki komorbid (penyakit penyerta) maka langsung bisa menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi alhamdhulillah sudah banyak yang sembuh,” pungkasnya.