Satgas COVID-19 Sebut Jawa Timur Sudah Tak Ada Zona Merah

Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah pemeriksaan mingguan, meningkatkan kapasitas pelacakan, dan meningkatkan kualitas perawatan pasien COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2020, 20:15 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito ingatkan jangan ciptakan kerumunan kampanye pilkada karena risiko penularan COVID-19 saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur dan Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang sudah tidak ada zona merah atau daerah risiko tinggi penularan COVID-19. Hal itu berdasarkan analisis data mingguan per 4 Oktober 2020.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan, kabupaten/kota zona merah di Jatim dan Sulsel sudah berubah status menjadi zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penularan COVID-19.

"Dari segi zona risiko, kabupaten/kota dengan zona merah di Jatim dan Sulsel seluruhnya sudah berpindah ke zona oranye. Ini artinya tidak ada lagi zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," tutur Wiku, seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/10/2020).

Hal tersebut berdasarkan analisis mingguan peta zona risiko per 4 Oktober 2020, yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Berdasarkan analisis mingguan Satgas, angka kesembuhan di Jatim hingga 4 Oktober 2020 mencapai 88,53 persen. Persentase itu membuat Jatim menjadi provinsi dengan angka kesembuhan tertinggi dari COVID-19 di antara 10 provinsi prioritas penanganan COVID-19.

"Tujuh dari 10 provinsi prioritas mengalami kenaikan angka sembuh di atas 70 persen. Provinsi dengan persentase sembuh tertinggi adalah Jatim dengan 88,53 persen," kata Wiku.

Sedangkan, Sulawesi Selatan mengalami penurunan kasus positif secara mingguan sebesar 30,1 persen per 4 Oktober 2020. Penurunan kasus positif yang dialami Sulsel menjadi yang terdalam dibandingkan 10 provinsi prioritas lainnya.

"Enam dari 10 provinsi mengalami penurunan yang signifkan, yaitu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa barat, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Penurunan paling signifikan terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 30,1 persen dan di Jawa Barat sebesar 28,5 persen,” ujar Wiku.

10 provinsi yang menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan COVID-19 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Papua, Bali, dan Banten.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wiku Meminta Seluruh Provinsi Tingkatkan Persentase Angka Kesembuhan

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kantor juga harus memberi swab gratis bagi daftar kontak erat saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/9/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Wiku meminta seluruh provinsi meningkatkan persentase angka kesembuhan dan menurunkan tingkat penularan COVID-19 serta tingkat kematian pasien COVID-19.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah pemeriksaan mingguan, meningkatkan kapasitas pelacakan, dan meningkatkan kualitas perawatan pasien COVID-19.

Selain itu, masyarakat juga harus disiplin dalam menjalankan prinsip 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.

"Kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan adalah modal kita bersama untuk betul-betul dapat menekan angka penularan. Kita bisa karena sudah ditunjukkan oleh beberapa provinsi dengan prestasi yang sangat meyakinkan,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya