Usai Libur Panjang, Gugus Tugas COVID-19 Tulungagung Periksa Pelaku Wisata

Dari hasil tes menunjukkan tak satu pun pelaku atau petugas wisata yang terkonfirmasi reaktif tes cepat COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 12:00 WIB
Warga DKI yang Tolak Tes Covid-19 Didenda Rp5 Juta
Warga mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Senin (19/10/2020). Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta berencana mengatur sanksi denda Rp 5juta bagi warga yang menolak rapid test maupun swab test atau tes PCR (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung memeriksa acak kesehatan 200 pelaku wisata yang ada di daerah itu setelah libur panjang akhir pekan lalu.

"Pengambilan sampel kami lakukan secara acak di tiga objek wisata dengan kunjungan wisatawan tertinggi," kata Juru Bicara GGTP COVID-19 Tulungagung Galih Nusantoro di Tulungagung, Senin, 9 November 2020.

Ia mengungkapkan hasil tes menunjukkan tak satu pun pelaku atau petugas wisata yang terkonfirmasi reaktif tes cepat COVID-19, dilansir dari Antara.

Tiga lokasi wisata yang dituju petugas kesehatan dari GGTP COVID-19 Tulungagung adalah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Pantai Gemah, Pantai Popoh dan Nangkula Park.

"Sengaja kami pilih objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan untuk mendeteksi ada/tidaknya potensi paparan COVID-19 selama libur panjang kemarin," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Sasar Pengelola Objek Wisata

Tes Swab Mandiri
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Pemerintah menetapkan harga batas tes usap alias tes swab melalui PCR untuk mendeteksi Covid-19 agar mendorong masyarakat melakukan tes secara mandiri. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain pelaku wisata dan anggota pokdarwis yang terlibat dalam pengelolaan objek wisata, sasaran tes cepat COVID-19 oleh tim kesehatan adalah pedagang makanan-minuman maupun pedagang aneka cendera mata.

"Ini menunjukkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat, khususnya di sektor pariwisata sudah berjalan cukup baik," ujarnya.

Di Tulungagung hingga saat ini jumlah kasus positif COVID-19 terkonfirmasi mencapai 504 orang. Dari jumlah itu, empat orang meninggal dunia dan 459 orang sembuh.

Pemkab Tulungagung saat ini terus mengampanyekan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan senantiasa memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya