Liputan6.com, Surabaya - Perkumpulan Penghuni Pemilik dan Pedagang Cito (P4) menolak rencana pembangunan sekaligus pembukaan Rumah Sakit (RS) Covid-19 oleh RS Siloam di kawasan Mal Cito, Bundaran Waru, Surabaya.
Sekretaris P4, M Yazid Mualim, menjelaskan, kawasan Cito di Bundaran Waru sisi Surabaya terdiri dari tiga bagian, yaitu apartemen, pusat perbelanjaan, dan sekarang yang baru akan buka RS Siloam. Anggota P4 baru mengetahui akan dibukanya RS Siloam setelah membaca berita di media.
Baca Juga
"Kami belum menerima informasi apapun soal pembukaan rumah sakit tersebut, baik dari manajemen RS Siloam maupun Pemerintah Kota Surabaya," ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Yazid menuturkan, penghuni apartemen dan pedagang di mal Cito khawatir ketika RS Siloam beroperasi justru membuat pengunjung khawatir, sehingga pusat perbelanjaan di kawasan Surabaya Selatan itu sepi. Apalagi, kata dia, RS tersebut juga akan dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
"Banyak yang mencari nafkah dan berbelanja (di Cito), kok, mau didirikan rumah sakit rujukan Covid-19. Jelas ini membuat keresahan. Walau pun rumah sakit belum beroperasi, customer enggak mau ke sini," ucapnya.
Anggota P4, lanjut Yazid, beraksi bukan berharap diperhatikan atau memperoleh kompensasi. Mereka beraksi memang karena khawatir adanya rumah sakit membuat pengunjung ogah berbelanja di Cito. Karena itu Yazid menegaskan P4 tetap menolak keberadaan RS Siloam di Cito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Disiapkan Sejak 2014
Sebelumnya, Head of Public Relations Siloam Danang Kemayan Jati menuturkan bahwa secara fisik RS Siloam Cito sudah dipersiapkan sejak 2014. Saat ini fasilitasnya sudah lengkap dan siap beroperasi. Sesuai arahan Menkes, sebagian kamar di rumah sakit tersebut nantinya akan digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.
Kendari berada di kawasan Cito, Danang menegaskan bahwa manajemen, fasilitas, akses, dan sistem pembuangan limbah medis RS Siloam terpisah dari pusat perbelanjaan dan apartemen.
"RS ini secara fisik semua sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 185 tempat tidur (TT) dengan jumlah ICU 15 TT. Jika diijinkan kami akan buka dalam waktu 10 hari dengan 105 TT di fase pertama,” ujarnya.
Advertisement