Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menantang Wali Kota Pasuruan terpilih, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk menjadikan daerahnya sebagai Singapura-nya Jatim.
”Saya membayangkan dan mengajak Gus Ipul menjadikan Kota Pasuruan ini sebagai Singapura-nya Jatim,” ujar Khofifah dikutip dari Antara, Selasa (2/3/2021).
Ia mengatakan, Singapura memiliki jumlah wilayah dan penduduk yang lebih sedikit dari Jakarta, namun negaranya menjadi paling maju di Asia Tenggara. Dia optimistis berbekal pengalaman dan kualitas yang dimiliki Gus Ipul, bukan tidak mungkin Kota Pasuruan semakin lebih baik ke depan.
Advertisement
Selain itu, pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi, salah satu program yang menjadi superprioritas adalah Bromo Tengger Semeru (BTS).
Menurut Khofifah, Kota Pasuruan bisa memanfaatkan program tersebut dengan menjadi 'hub' bagi kawasan-kawasan di dalamnya.
"BTS ini ada Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Malang. Nah, Kota Pasuruan di sini adalah perlintasan dan bisa mengambil celah untuk memanfaatkannya. Meski investasi ada di Kabupaten Pasuruan, tapi Kota Pasuruan harus menjadi hub antardaerah," tutur Khofifah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siap Kolaborasi
Sementara itu, Gus Ipul menjawabnya sebagai tantangan bahwa daerah yang dipimpinnya diharapkan menjadi Singapura-nya Jawa Timur.
"Tentu kami akan berkolaborasi dengan Pemprov maupun Pemerintah Pusat. Saya dan Mas Adi Wibowo (Wawali) juga telah melakukan perencanaan program untuk mewujudkannya," ujar Wagub Jatim 2009-2019 tersebut.
Pada kesempatan sama, Gus Ipul mengakui masih ada banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan sehingga perlu ada kerja keras untuk mewujudkan Kota Pasuruan sebagai "Kota Madinah", yaitu Maju Ekonominya, Indah Kotanya dan Harmoni Warganya.
Sejumlah persoalan yang sudah ada, kata dia, adalah persoalan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang sudah dua tahun didapatkan secara berturut-turut.
"Predikat WDP adalah predikat yang sangat buruk didapatkan sebuah daerah. Artinya, Kota Pasuruan gagal membuat tata kelola keuangan yang sehat," kata dia.
Advertisement