Liputan6.com, Jember - Intensitas hujan di jalur Gunung Gumitir Jember, masih cukup tinggi. Ini masih menjadi ancaman bagi pengendara yang melintas di kawasan tersebut. Sebab tebing di sepanjang jalur yang menghubungkan Jember- Banyuwangi itu masih rawan longsor.
Longsor di kawasan tersebut kerap terjadi. Belum genap dua pekan sudah terjadi dua kali longsor. Paling parah terjadi pada Sabtu (2/7/2022). Saat itu tebing jalan sepanjang 23 meter dengan ketinggian 35 meter longsor. Longsoran berikutnya pada Selasa siang (12/7/2022). Akibatnya, jalur Jember- Banyuwangi tersendat. Sebab, Sebagian jalan tertutup material yang ambrol Bersama pohon ke tengah jalan.
“Khusus untuk kendaraan besar dengan muatan berat, seperti tronton dan truk gandeng harus ekstra waspada. Karena jika melihat kondisi tebing di sepanjang Gunung Gumitir ada beberapa titik yang masih rentan terjadi longsor,” ujar Kapolsek Silo Jember AKP Suhartanto, Rabu (13/7/2022).
Advertisement
Untuk mengantisipasi bencana serupa yang berpotensi menggagu arus lalu lintas, pihaknya telah berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember. Jika sewaktu- waktu terjadi longsor susulan, pihaknya sudah siap untuk pembersihan.
Antisipasi Hujan
“Kita sudah berkroodinasi dengan BPBD Jember dan pihak terkait lainya, jika terjadi longsoran proses pembersihanya akan lebih cepat,” papar Suhartono.
AKP Suhartono mengimbau pengendara yang melewati jalur Gunung Gumitir waspada. Jika hujan cukup lebat sebelum masuk kawasan Gumitir ataupun sudah masuk kawasan Gunung Gumitir sebaiknya berhenti hingga hujan reda.
“Jika hujan lebat mengguyur Gumitir sebaiknya pengendara berhenti dan mencari tempat aman. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya longsoran tanah tersebut," jelasnya.
Advertisement