Punya Potensi Besar, Khofifah Tawarkan Banyuwangi Jadi Food Estate Manggis

Menurut Khofifah, Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa. Lahan juga cukup luas, SDM-nya juga sangat andal.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Agu 2022, 08:03 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 08:03 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membahas terkait food estate manggis. (Istimewa).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membahas terkait food estate manggis. (Istimewa).

Liputan6.com, Banyuwangi - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menawarkan Banyuwangi menjadi food estate (lumbung pangan) manggis. Menurut Khofifah, Banyuwangi memiliki potensi luar biasa di sektor pangan seperti manggis.

"Saya berharap ada food estate manggis di Banyuwangi," ungkap Khofifah di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, Banyuwangi memiliki potensi yang luar biasa. Lahan juga cukup luas, SDM-nya juga sangat andal.

"Jejaring Banyuwangi juga luar biasa di sektor pangan. Jadi kalau misalnya ada food estate manggis di sini sangat bagus," tambah Khofifah.

Khofifah menyinggung pesan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan kualitas pertanian, termasuk sektor hortikultura. Menurutnya industri pertanian seperti komoditas manggis di Banyuwangi, kian memajukan pengembangan sektor holtikultural di Jatim dari hulu hingga hilir.

"Tentunya diharapkan akan mampu mendorong produksi manggis dan produk hortikultura lainnya dari Banyuwangi dan sekitarnya, sehingga memperkuat industri pertanian serta menyejahterakan masyarakat Jatim," ujar Khofifah.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut positif hal tersebut. Menurutnya Banyuwangi memiliki potensi besar di sektor pertanian seperti manggis. Apalagi selama ini Banyuwangi juga dikenal menjadi salah satu sentra manggis.

"Banyuwangi juga telah berkali-kali ekspor manggis ke luar negeri. Kami menyambut baik saran Ibu Khofifah, Banyuwangi menjadi food estate manggis. Secepatnya akan kami tindak lanjuti," katanya.

"Selama ini Banyuwangi terus memperkuat produksi pertanian. Ini karena pertanian terbukti sektor yang kuat saat masa pandemi Covid-19. Selama pandemi saat sektor lainnya terdampak, pertanian justru menguat," tambah Ipuk. 

 

Manggis Banyuwangi Minim Getah

Berada di ketinggian, buah manggis asal Banyuwangi memiliki rasa beda. Selain manis, manggis Banyuwangi minim getah. Komoditas ini menjadi langganan ekspor seperti ke Taiwan, Singapura, China, Uni Emirat Arab, dan berbagai negara lainnya. Di Banyuwangi sentra budidaya manggis terdapat di Kecamatan Songgon, Glagah, Sempu, dan Kalipuro.

Produktivitas manggis di Banyuwangi sendiri merupakan salah satu komoditas tertinggi di Banyuwangi. Dari tahun ke tahun, produktivitas manggis di Banyuwangi terus meningkat. Pada 2017, produktivitas manggis per hektar mencapai 132,53 kwintal. Angka tersebut meningkat hingga 137 kwintal/hektare pada 2021.

“Kami optimis, jika Banyuwangi menjadi food estate dalam komoditas manggis, akan menghasilkan yang lebih lagi,” papar Ipuk.

Lebih jauh, Ipuk juga memaparkan potensi pertanian lainnya di Banyuwangi. Daerah di ujung timur Jawa ini memiliki sejumlah buah yang produksi maupun produktivitasnya terus meningkat. Mulai dari jeruk siam, buah naga, pisang, mangga hingga semangka.

“Komoditas pertanian di luar buah-buahan, juga tidak kalah produktifnya. Mulai dari cabai, jagung dan padi,” imbuhnya.

 

Infografis 6 Cara Bantu Orang Lain Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 6 Cara Bantu Orang Lain Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya