Liputan6.com, Jember - Hujan yang mengguyur Jember beberapa hari terakhir, menyebabkan 4 ruang kelas di SDN 7 Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru Jember, ambruk roboh dan rata dengan tanah pada Sabtu 8 Oktober 2022.
Hasil pengecekan menunjukkan kondisi bangunan memang sudah rapuh dan dibutuhkan perbaikan.
"Ruang kelas yang roboh ada dalam 1 gedung, yakni ruang kelas 1 sampai kelas 4, sedangkan untuk kantor, dan ruang kelas 5 dan 6, tidak ada masalah, bangunan roboh karena memang kondisinya sudah rapuh ditambah intensitas hujan yang lebat, sehingga tidak kuat menahan beban,” jelas Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Selasa, (11/10/2022).
Advertisement
Untuk sementara, sampai rehab sekolah dilakukan, 175 siswa di SDN 7 Gelang tetap bisa belajar mengajar (KBM) dengan mendirikan tenda darurat untuk dijadikan kelas semantara.
"Hari ini juga kami bersama BPBD Jember mendirikan tenda darurat untuk dijadikan ruang belajar mengajar siswa. Memang tidak nyaman belajar di tenda darurat, tapi setidaknya kegiatan belajar siswa tetap berjalan,” jelas Kapolres.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Hadi Mulyono mengatakan, bangunan gedung SDN 7 Gelang yang ada di Dusun Lanasan, roboh pada jam 6.17 WIB saat beberapa guru sedang melakukan absensi online.
"Saat dewan guru sedang absensi online di kantor sekolahan, tidak ada tanda-tanda 4 ruang kelas yang ada dalam 1 gedung tersebut akan roboh, namun pada pukul 7.10 WIB, tiba-tiba bangunan roboh seketika. Beruntung saat kejadian siswa libur Maulid Nabi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya.
Sejumlah Perabotan Sekolah Rusak
Sementara Kepala Sekolah SDN 7 Gelang Edy Budiono, mengatakan, bahwa sehari sebelum robohnya 4 ruang kelas di lembaga yang dipimpinnya, hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam hari.
“Memang pada hari Jumat kemarin hujan yang mengguyur cukup deras sehingga menambah beban pada atap sekolahan, ditambah kondisi bangunan yang sudah rapuh,” ujar Edy.
Beberapa bangku sekolah, almari maupun meja di dalam ruang kelas yang roboh tidak bisa diselamatkan karena tertimpa reruntuhan atap. Namun dirinya merasa bersyukur gerak cepat tim dari Polres Jember, Kodim dan juga BPBD serta bantuan masyarakat dalam mendirikan tenda darurat cepat teratasi, sehingga siswanya masih bisa masuk seperti biasanya.
“Yang penting siswa tetap bisa belajar untuk sementara waktu, soal inventaris yang ada di dalam ruang kelas seperti meja, kursi dan juga almari, sudah kami laporkan ke Dispendik, dan mudah-mudahan bisa segera ada perbaikan,” pungkas Edy.
Advertisement