Jadi Korban Perampokan dan Disekap di Rumah Dinas, Wali Kota Blitar Syok

Dia menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami rekaman CCTV di luar rumah dinas yang sempat merekam adanya mobil pelat merah diduga mobil yang digunakan pelaku perampokan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2022, 00:05 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 00:05 WIB
Wali Kota Blitar Santoso menjadi korban perampokan. (blitar.go.id)
Wali Kota Blitar Santoso menjadi korban perampokan. (blitar.go.id)

 

Liputan6.com, Surabaya - Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menyatakan, kondisi dari Wali Kota Blitar Santoso dan istri masih trauma usai menjadi korban perampokan dan disekap di rumah dinasnya di Jalan Sudanco Suprijadi Nomor 18 Blitar.

"Masih trauma, namun secara fisik tidak ada luka serius di tubuh mereka," ujarnya Senin (12/12/2022).

Dia menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami rekaman CCTV di luar rumah dinas yang sempat merekam adanya mobil pelat merah diduga mobil yang digunakan pelaku perampokan.

"Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya," katanya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto membeberkan kronologi perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso beserta istrinya di rumah dinas yang berlokasi di Jalan Sudanco Suprijadi Nomor 18 Blitar. 

Kejailan bermula ketika tiga orang Satpol PP yang sedang berjaga diserang gerombolan orang sekitar Senin (12/12/2022) pukul 03.00 WIB, dini hari tadi. Gerombolan yang terdiri dari empat sampai lima orang ini membawa sejenis senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam).

"Mereka melumpuhkan ketiga Satpol PP yang berjaga. Kemudian para pelaku mengikat dan memborgol serta melakban mata ketiga petugas jaga tersebut," ujar Kombes Dirmanto, Senin (12/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dobrak Kamar

Setelah itu para pelaku masuk ke ruang utama kamar Wali Kota Blitar. Untuk bisa masuk ke kamar, para pelaku ini mendobraknya. Kemudian mengikat serta melakban mata korban, Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya.

"Para pelaku mengambil sejumlah uang dan barang berharga milik wali kota dan istri di lokasi," ucap Kombes Dirmanto.

Adapun barang yang diambil, satu ponsel milik Santoso dan uang tunai sekitar Rp400 juta milik Santoso. Serta, perhiasan, kalung yang digunakan dan jam tangan milik istri Wali Kota Blitar, yang apabila ditaksir senilai kurang lebih Rp 15 juta.

Infografis 4 Hal Positif untuk Kesembuhan Pasien Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Hal Positif untuk Kesembuhan Pasien Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya