Antisipasi Cuaca Buruk, Pelabuhan Ketapang Berlakukan Tunda-Berangkat Kapal

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ketapang memberlakukan sistem tunda- berangkat di penyebrangan Ketapang- Gilimanuk, untuk mengantisipasi cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Bali

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Jan 2023, 16:05 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2023, 16:05 WIB
Penyebrangan ASDP Ketapang Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Penyebrangan ASDP Ketapang Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ketapang Banyuwangi memberlakukan sistem tunda-berangkat di penyebrangan Ketapang-Gilimanuk untuk mengantisipasi cuaca buruk di Selat Bali.

"Kita berlakukan sistem tunda-berangkat. Artinya jika cuaca membaik, kondisi angin Selat Bali dibawah 20 knot maka penyebrangan di buka dan kapal yang beroperasi dikedua Pelabuhan kita berangkatkan. Tapi sebaliknya jika cuaca buruk secara otomatis pelayaran akan kita tunda,” ujar General Manager PT ASDP Ketapang Banyuwangi Muhammad Yasin, Jumat (6/1/2023).

Kata Yasin, pada Kamis (5/1/2023) malam penyebrangan Ketapang-Gilimanuk sempat ditutup dua jam, akibatnya pelayaran di kedua pelabuhan ditunda. Ditutupnya Pelabuhan karena cuaca di Selat Bali buruk dan kecepatan angin di atas 20 knot. Sehingga kondisi itu cukup berbahaya untuk aktivitas penyeberangan.

“Alhamdullilah kondisi cuaca kembali berangsur membaik di Selat Bali,” tambah Yasin.

Yasin menambahkan, hingga  Jumat pagi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sudah kembali  normal. Kondisi laut Selat Bali cukup bersahabat untuk aktivitas pelayaran.

“Untuk kondisi penyeberangan sendiri pada pagi ini sudah berjalan normal di kedua sisi, baik dari Pelabuhan Ketapang maupun dari Pelabuhan Gilimanuk. Akan tetapi kita tetap terus memantau kondisi cuaca melalui pos BMKG  yang ada di dalam Pelabuhan Ketapang, Sehingga kita setiap menitnya mengetahui kondisi cuaca di Selat Bali," ujarnya.

Sementara itu, untuk volume penumpang di Pelabuhan Ketapang, saat ini sudah mulai kembali normal pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru 2023. Kendaraan yang menyeberang didominasi kendaraan campuran, roda empat pribadi, roda dua, dan kendaraan barang.

"Sudah tidak ada penumpukan kendaraan baik dari Pelabuhan Ketapang maupaun Pelabuhan Gilimanuk. Per harinya kendaraan yang menyeberang 3500 unit, sedangkan penumpang pejalan kaki mencapai 7000 orang per hari,” papar Yasin.

Untuk armada yang dioperasikan saat ini mencapai 28 unit dari 48 unit kapal yang disiagakan. Jumlah tersebut dinilai sangat mencukupi untuk mengangkut penumpang di kedua Pelabuhan.

Waspada Angin Kencang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi angin kencang masih akan melanda Banyuwangi hingga 2 mendatang. Warga diminta waspada dan berhati-hati.

Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Banyuwangi Anjar Trionohadi mengatakan, kondisi ini disebabkan adanya tekanan udara lemah, yang mengakibatkan tingginya kecepatan angin yang bisa mencapai 30 knot atau setara dengan 55 kilometer perjam.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang ini, dengan memangkas pohon yang terlalu rindang, dan menjauhi pohon tua dan lapuk, saat berada di jalan," ungakp Anjar, Jumat (6/1/2023).

Selain angin kencang potensi gelombang tinggi juga patut diwaspadai nelayan. Angin kecang yang muncul bisa mempengaruhi ketinggian gelombang di laut, yang berpotensi terjadi hingga 6 meter, utamanya di laut selatan Jawa.

"Untuk tinggi gelombang di Selatan Jawa masih berpotensi mencapai 6 meter, dampak potensi fenomena angin kecang yang terjadi," jelas Anjar.

 

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya