Liputan6.com, Blitar - Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Rochan mengungkapkan, empat potongan tubuh korban ledakan mercon di Dusun Tegalrejo Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar teridentifikasi.
"Potongan tubuh ini ditemukan petugas yang sedang melakukan penyisiran di lokasi," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Rochan, Senin (20/2/2023).
Baca Juga
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Rochan mengatakan, empat potongan tubuh korban ledakan petasan di Blitar ini diketahui milik pemilik rumah dan dua orang anaknya. Satu korban merupakan keponakan korban.
Advertisement
"Potongan tubuhnya juga ditemukan dan sudah tteridentifikasi," ucap Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Rochan.
Berdasarkan keterangan keluarga lainnya, lanjut Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Rochan, seluruh potongan tubuh korban masih satu keluarga. Yakni terdiri dari bapak, dua orang anak dan satu orang keponakan.
"Tubuh korban yang masih utuh merupakan milik dari pemilik rumah," ujar Iptu Rochan.
Adapun korban yang teridentifikasi yaitu Darman (65) selaku pemilik rumah ditemukan dalam keadaan tubuh yang utuh.
"Sedangkan, tiga potongan tubuh teridentifikasi milik Aripin (anak korban), Widodo (anak korban) dan Wawa (keponakan korban)," ucap Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Rochan.
15 Rumah Rusak
Sebelumnya, sebanyak empat orang tewas, delapan luka-luka dan 15 rumah rusak akibat ledakan mercon di Dusun Tegalrejo Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu 19 Februari kemarin malam, sekitar pukul 22.30 WIB.
"Peristiwa itu terjadi di rumah salah satu warga inisial D, usia 65 tahun. Korban ditemukan meninggal dunia. Kondisi rumahnya juga hancur rata dengan tanah akibat terkena ledakan," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Rochan, Senin (20/2/2023).
Selain D, tiga orang yang menempati rumah naas tersebut juga menjadi korban ledakan mercon di Blitar, mereka adalah A dan W yang merupakan anak dari D dan WA, saudara mereka yang kebetulan saat itu sadang bermain di rumah itu.
Untuk mengetahui penyebab kejadian itu, lanjut Iptu Rochan, pihaknya masih menunggu tim labfor dan tim jihandak Polda Jatim. "Sedangkan TKP dalam posisi status quo dan tercium bau seperti belerang," ucapnya.
Iptu Rochan mengatakan, berdasarkan keterangan dari Ketua RT setempat, bahwasanya anak korban punya kebiasaan jelang bulan ramadhan membuat petasan seperti pada bulan ramadhan tahun lalu.
"Untuk korban luka akibat ledakan ada delapan orang rata-rata luka gores karena tertimpa reruntuhan atap atau plafon rumah dan karena shock atau kaget," ujarnya.
"Sedangkan kerugian materiil yang telah dilaporkan jumlah rumah yang rusak terdampak ledakan ada 15 rumah di sekitar TKP dengan kerusakan pada tembok dan atap," imbuh Iptu Rochan
Advertisement