Hasil Survei Kompas: Elektabilitas Demokrat Turun Jadi 8,7 Persen, Ada Faktor Kasus Lukas Enembe

Sementara, di tiga besar elektabilitas partai politik masih belum berubah diduduki PDIP, Gerindra dan Golkar.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 21 Feb 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 10:54 WIB
Ketum Partai Demokrat Tanggapi Sejumlah Isu Politik Terbaru
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti sejumlah isu politik terbaru dalam jumpa pers awal tahun di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). AHY berharap tahapan pemilu bisa berjalan dengan lancar hingga 2024. Dia juga meminta agar KPU dan Bawaslu bisa menjalankan amanah sebagai penyelenggara pemilu dengan independen dan netral. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas partai terbaru pada Selasa (21/2). Dalam survei ini suara partai Demokrat turun dibanding sebelumnya 14 persen menjadi 8,7 persen.

 

Sebaliknya, partai Nasdem elektabilitasnnya naik menjadi 7,3 persen dari sebelumnya 4,3 persen. 

"Langkah Nasdem yang bergeming dalam pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres Pemilu 2024 tampaknya cukup berhasil mengonsolidasi simpatisan Anies yang selama ini tersebar di sejumlah parpol," tulis Litbang Kompas pada Selasa (21/2/2023).

Selain faktor Anies, penurunan elektabilitas Demokrat yang cukup tajam ada faktor kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Di luar faktor sosok capres, Demokrat tampaknya juga terpapar dampak penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang juga Ketua DPD Demokrat Papua, oleh KPK pada 10 Januari 2023 karena kasus dugaan korupsi," tulis Litbang Kompas.

 

 

 

 

Sementara, di tiga besar elektabilitas partai politik masih belum berubah diduduki PDIP, Gerindra dan Golkar.

Pada survei kali ini, PDIP mendapatkan elektabilitas 22,9 atau naik 1,8 persen dari survei sebelumnya. Sementara, Gerindra mengalami penurunan 1,9 persen menjadi 14,3 persen. Kemudian, Golkar mengalami kenaikan 1,1 persen menjadi 9 persen.

"Pencapresan Prabowo Subianto oleh Gerindra tampaknya lebih bersifat menahan penurunan elektabilitas. Hal ini dapat dilacak dari dampak elektabilitas/perolehan suara Gerindra dari pencapresan Prabowo (efek ekor jas/coattail effect) yang relatif tetap," tulis Litbang Kompas.

Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Responden sebanyak 1.202 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Hasil Survei

Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi Litbang Kompas:

1. PDIP 22,9 persen

2. Gerindra 14,3 persen

3. Golkar 9 persen

4. Demokrat 8,7 persen

5. NasDem 7,3 persen

6. PKB 6,1 persen

7. PKS 4,8 persen

8. Perindo 4,1 persen

9. PPP 2,3 persen

10. PAN 1,6 persen

11. Hanura 0,5 persen

12. PBB 0,5 persen

13. PSI 0,5 persen

14. Lainnya 0,5 persen

15. Tidak tahu/rahasia 16,8 persen.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Infografis Ajakan Demokrat ke NasDem dan PKS Bentuk Sekber Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ajakan Demokrat ke NasDem dan PKS Bentuk Sekber Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya