Liputan6.com, Jakarta - Puasa Sya’ban adalah puasa yang dilakukan di bulan Sya’ban atau sebelum bulan Ramadan. Hukumnya sunnah berdasarkan hadits-hadits shahih dari Nabi Muhammad Saw.
Dikutip dari nu.or.id, Selasa (7/3/2023), keutaman puasa Sya’ban mempunyai sejumlah keutamaan di antaranya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak.
Lantas, bagaiamana tata cara puasa Nisfu Sya’ban? Berikut penjelasannya:
Advertisement
1. Niat di hati.
Niat puasa baik dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut: Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ".
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan.
Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).
2. Makan sahur.
Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.
Hindari Berkata Kotor
4. Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib.
Advertisement