Liputan6.com, Banyuwangi - Salah satu warga Banyuwangi, Jeni (50) mengaku, sudah tiga hari ini tidak bisa memasak, karena tidak ada gas LPG 3 kilogram. Sehingga dia terpaksa membeli masakan siap saji untuk makan setiap harinya.
"Kenapa ini gas ini kok bisa langkah seperti ini. Saya sudah tiga hari tidak masak karena tidak ada gas, masak di Banyuwangi terjadi Kelangkaan seperti ini," sesal Jeni sembari mengantre mendapatkan gas LPG 3 kilogram Senin ( 25/7/2023)
Kata Jeni, selain langka, harga gas 3 kilogram di tingkat pangkalan juga naik. Dari yang harga normalnya Rp.18 ribu per tabungnya, saat ini sudah mencapai Rp.22 ribu hingga Rp.25 ribu per kilogramnya.
Advertisement
"Saya tidak mempermasalahkan kenaikan itu, tapi yang penting barangnya ada. Naik tapi barangnya tidak ada ini kan justru menyulitkan kita, karena mau masak tidak bisa, kembali menggunakan kayu juga tidak bisa, siapa yang jualan kayu sekarang," tegasnya.
Jeni merasa cukup lega, dengan adanya operasi pasar gas 3 kilogram ini. Karena selain bisa mendapatkan gas, harganya juga murah.
"Alhamdulillah operasi pasar Ini paling tidak membantu kami mendapatkan gas. Harganya juga murah yaitu Rp.16 ribu per tabung, tapi hanya boleh membeli 1 tabung saja per orang, dan membawa KTP," papar Jeni
Jeni berharap, kelangkaan gas 3 kilogram ini segera bisa diatasi, karena membuat masyarakat resah.
"Kan tidak pantas di Banyuwangi terjadi Kelangkaan gas 3 kilogram. Tolong segera diatasi ini biar tidak berlarut- larut," tegasnya.
Operasi Pasar
Pemkab Banyuwangi bersama PT Pertamina menggelar operasi pasar gas LPG 3 di 12 titik untuk mengatasi kelangkaan gas melon langkah sebulan terakhir.
Operasi pasar gas LPG 3 kilogram digelar di dia titik yaitu, di pasar Induk Banyuwangi dan di pasar Rogojampi. Operasi diserbu ribuan warga yang ingin mendapatkan salah satu kebutuhan pokok tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktavianti mengatakan, operasi pasar gas LPG 3 kilogram, dilakukan untuk mengatasi terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap gas melon bersubsidi tersebut.
Karena kata, Nanin, hasil pemantauan di lapangan memang terjadi peningkatan penggunaan gas LPG 3 kilogram.
"Operasi pasar gas LPG 3 Kilogram ini memang permintaan kami kepada PT Pertamina, karena hasil pantauan kami memang terjadi peningkatan penggunaan gas melon ini," kata Nanin
Ada sejumlah faktor meningkatnya penggunaan gas LPG 3 Kilogram di Banyuwangi, sehingga terjadi Kelangkaan sejak Juni lalu. Diataranya, kata Nanin, karena banyaknya masyarakat yang sebelumnya menggunakan gas LPG 12 kilogram, sekarang beralih ke gas LPG 3 kilogram
" Selain itu, sekarang menjamurnya pelaku usaha di Banyuwangi yang juga menggunakan gas yang sama. Padahal untuk kuota gas LPG 3 kilogram dari Pertamina untuk Banyuwangi tetap sama dan tidak dikurangi sedikitpun," tutur Nanin
Kata Nanin, untuk distribusi gas LPG 3 kilogram tetap sama yaitu 50 ribu tabung per hari, atau 18 juta tabung per tahun.
"Sehingga dalam pendistribusian tidak ada pengurangan sama sekali seperti isu yang terjadi di lapangan selama ini," tegas Nanin
Sementara itu, untuk operasi pasar gas LPG 3 kilogram ini, pada Minggu pertama ini digelar di 12 titik. Untuk kuota 1 titik dijatah 600 tabung. Dan Setiap harinya digelar di 12 titik,
"Sehingga di 2 titik tersebut ada 3000 lebih tabung gas tambahan yang didistribusikan diluar kuota Banyuwangi yang sudah ditentukan," pungkasnya.
Advertisement