Kemenag Dirikan Sekolah Khas Keagamaan Hindu Widyalaya, dari Jenjang TK hingga SMA

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama tengah memproses berdirinya satuan pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu bernama Widyalaya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 10 Des 2023, 17:22 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 17:15 WIB
Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija.(Istimewa)
Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija.(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama tengah memproses berdirinya satuan pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu bernama Widyalaya.

“Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama I Nengah Duija di acara Media Gathering Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI di Bogor, Jumat (8/12/2023).

Di Widyalaya ini bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham.

Widyalaya ini selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan.

“Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA,” harap Prof. Duija menambahkan.

Dalam bidang pendidikan, Duija menambahkan bahwa legacy Menag Yaqut melalui Ditjen Bimas Hindu lainnya yaitu peningkatan status dan penegerian di Perguruan Tinggi Hindu, yaitu, Status Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan, Status IAHN Tampung Penyang menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya, Penegerian Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten Jawa Tengah menjadi Sekolah Tinggi Hindu Negeri Jawa Dwipa.

“Adanya peningkatan status dan penegerian Perguruan Tinggi Hindu ini saya kira adalah legacy yang luar biasa dari Gus Menteri,” katanya.

Selain itu, Duija menyebut bahwa di tahun 2023 ini pengusulan kenaikan pangkat dari Lektor ke Lektor Kepala dan Guru Besar meningkat.

 

Lahir 16 Guru Besar dari Kemenag

Umat Hindu menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina di Candi Prambanan, Yogyakarta. (Foto: Kemenag)
Umat Hindu menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina di Candi Prambanan, Yogyakarta. (Foto: Kemenag)

“Dalam 3 bulan terakhir telah lahir 16 guru besar dari Kemenag. Juga, dalam kaitannya dengan pengembangan SDM Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKHN), sebanyak 6 orang telah berhasil lolos program beasiswa LPDP tahun 2023. Ada 6 orang yang menempuh pendidikan S3, 4 di antaranya belajar di luar negeri dan 2 lainnya di dalam negeri,” katanya.

“Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di tahun 2024 nanti, khususnya terkait Pendidikan Umum berciri khas Keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan,” pungkas Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija.

Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah. (Infografis: Kemenag)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya