Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, mempunyai ritual adat yang unik dan menarik. Tradisi tersebut yaitu atraksi kebo-keboan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara tradisi Puter Kayun yang dilakukan setiap tanggal 10 Syawal atau bisa disebut Lebaran 10 hari setiap tahunnya.
Baca Juga
Sebelum pelaksanaan acara Puter Kayun, tradisi ini di awali dengan atraksi kebo-keboan. Dalam atraksi kebo-kebon ini, dua orang berdandan seperti kerbau serta dilengkapi dengan alat pembajak sawah. Setelah itu diarak keliling kampung.
Advertisement
Uniknya dalam tradisi Keboan Boyolangu ini juga diwarnai aksi perang air di antara penonton. Sehingga tidak jarang warga yang menyaksikan tradisi tersebut basah kuyub.
Menurut Ketua Panitia Tradisi Puter Kayun Boyolangu, Muhammad Ihrom, tradisi kebo-keboan ini dilakukan pada 9 Syawal. Meski kata dia, pelaksanaannya tidak harus 9 Syawal.
Akan tetapi masyarakat Boyolangu, lebih sering melakukan kegiatan tradisi kebo-keboan itu pada Lebaran 9 Hari tersebut.
"Sebenarnya tidak harus tanggal 9 syawal, tapi karena sudah terbiasa Lebaran 9 hari, sehingga masyarakat tetap melakukan atraksi kebo-keboan itu setiap tanggal 9 tanpa mengurangi makna yang tersirat didalamnya,”ujarnya Sabtu (20/9/2024).
Kata Ihrom, ritual kebo-keboan ini merupakan rangkaian dari adat puter kayun yang akan dilakukan pada tanggal 10 syawal atau lebaran kesepuluh.
“Secara garis besar tujuan dari pelaksanaan tradisi kebo-keboan ini merupakan wujud syukur kami yang mayoritas warganya sebagai petani, atas hasil bumi yang melimpah,”tambahnya.
Sementara itu, Pemangku Adat Boyolangu, Dharma menambahkan, kerbau menjadi simbol petani pada jaman dahulu. Dimana kerbau digunakan untuk membajak sawah.
Leluhur setempat, yakni Buyut Jakso atau yang dikenal Ki Martojoyo pun menggunakan kerbau sebagai sarana untuk mengelola tanah di sawah.
“Mensyukuri hasil alam dan melanjutkan tradisi yang diwariskan oleh tetua- tetua kami,”tambahnya.
Tradisi Puter Kayun
Sebelum tradisi kebo- keboan ini digelar warga terlebih dahulu melakukan ziarah ke makam leluhur. Dan tepat pada tanggal 10 syawal, warga melanjutkan dengan tradisi Puter Kayun.
Puter Kayun yaitu tradisi napak tilas masyarakat osing Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi dengan cara beramai-ramai naik delman.
Ritual ini digelar satu tahun sekali, tepatnya hari ke 10 bulan Syawal. Ratusan warga ini mengendarai dokar (Delman) dari Kelurahan Boyolangu menuju Pantai Watu Dodol sejauh lima belas kilometer. Puter Kayun ini menjdi puncak dari serangkaian tradisi tersebut.
Advertisement