Dilaporkan ke KPK Kasus di Kemensos, Khofifah: Persis Seperti 6 Tahun Lalu

Bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa merasa pihak yang melaporkan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serupa dengan kasus yang sama enam tahun lalu.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Jun 2024, 18:02 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 18:02 WIB
Khofifah Sambangi Kantor DPP PSI
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambangi Kantor DPP PSI di Jakarta, Selasa (4/6/2024). Dalam kesempatan ini, PSI memberikan SK dukungan kepada Khofifah-Emil Dardak untuk kembali maju di Pilgub Jatim 2024. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa merasa pihak yang melaporkan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serupa dengan kasus yang sama enam tahun lalu.

"Sepertinya pihak yang sama yang menyampaikan laporan itu. Persis terjadi enam tahun lalu," kata Khofifah, Jumat 7 Juni 2024.

Saat itu, kata Khofifah, dirinya juga sedang mempersiapkan kampanye untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur seperti saat ini. Dia pun meminta publik bisa mengecek laporan tersebut seperti apa dan siapa yang melaporkan ke bagian aduan masyarakat KPK.

"Mungkin bisa dicek di dumas (aduan masyarakat) saja," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Andi Budi Sulistijanto mengatakan laporan yang dilayangkan pihak tertentu kepada bakal calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hanya bagian dinamika menjelang Pilkada Jatim 2024.

Andi meminta agar masyarakat tidak terpengaruh isu tersebut, apalagi dugaan kasus yang dilaporkan cukup lama sehingga tidak relevan dengan situasi saat ini.

"Mengingat sebentar lagi ada Pilkada 2024, saya yakin itu cuma ingin membuat gaduh," kata Andi Budi dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis (6/6).

Kasus yang dilaporkan, yakni terkait dugaan korupsi di Kementerian Sosial pada tahun 2015.

Gus Andi menyatakan tuduhan itu tak benar adanya. Bahkan, sekalipun KPK melakukan pemanggilan, Khofifah yang juga merupakan mantan Menteri Sosial itu diyakini bisa membuktikan jika tidak terlibat dalam praktik perbuatan melawan hukum itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dilaporkan Forum Komunikasi Masyarakat Sipil

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistiano Dardak. (Dian Kurniawan).
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistiano Dardak. (Dian Kurniawan).

"Ini negara hukum, kami patuhi prosedur, tetapi saya yakin Bu Khofifah akan bebas dari tuduhan. Beliau orang yang jujur dan amanah," ucapnya.

Di samping itu, Gus Andi menyatakan muncul isu ini tidak memengaruhi dukungan Partai Golkar kepada Khofifah pada Pilkada Jawa Timur, begitu juga dengan partai politik lainnya.

"Satu periode menjabat gubernur, beliau berhasil menjadikan Jawa Timur bangkit dan tetap maju pasca-COVID-19," katanya.

Sebelumnya, Khofifah dilaporkan atas dugaan korupsi program verifikasi validasi Kemensos tahun 2015. Dalam laporannya menyebutkan, dalam program itu negara mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

"Barusan kita dapatkan audit dari BPK, kerugian proyek yang kita laporkan itu Rp98 miliar di kasus Kemensos tahun 2015," kata Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sipil, Sutikno di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Selain Khofifah Indar Parawansa, Sutikno juga turut melaporkan Kepala Pusdatin Kemensos, Mumu Suherlan, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Adhy Karyono. Keduanya merupakan pejabat yang diduga terlibat pada masa itu.

Sutikno kemudian menambahkan, dari kasus korupsi program di Kemensos itu, ke Jawa Timur dengan proyek pengadaan tenda yang dianggap dikorupsi Rp78 miliar. PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono juga diduga terlibat sebagai kuasa anggarannya.

Infografis Mahfud Md dan Khofifah Dijagokan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mahfud Md dan Khofifah Dijagokan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya