Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Jawa Timur identik dengan basis besar pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB sebagai partai pemenang di provinsi tersebut pada Pemilu 2024.
Pada survei terbarunya, Poltracking mencoba menangkap kemana arah pemilih dari dua sumber suara tersebut bermuara dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024.
Baca Juga
Hasilnya, seperti diutarakan Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, ternyata kelompok pemilih NU dan PKB lebih condong ke pasangan petahana yakni Khofifah-Emil.
Advertisement
“Berdasarkan kategori Ormas Islam, 60,8% suara NU memilih Khofifah-Emil. Kemudian Risma-Zahrul mendapat 19,7% ceruk suara NU. Sedangkan suara NU ke Luluk-Lukmanul sebesar 2,4%,” kata Hanta saat pemaparan hasil survei secara daring, Kamis (19/9/2024).
Sementara itu, terkait muara dari para pemilih PKB, Hanta menyebut mereka juga condong ke pasangan petahana Khofifah-Emil dengan perolehan suara 75%.
“Suara PKB ke Risma-Zahrul 9.7%, kemudian Luluk-Lukman 2,5%,” ungkap Hanta.
Metodologi Penelitian
Diketahui, total responden dalam survei Poltracking untuk Pilgub Jatim 2024 kali ini adalah sebanyak 1.200 orang.
Mereka adalah warga Jawa Timur yang memiliki hak pilih di Pilkada 2024 pada November mendatang.
Survei dilakukan secara langsung dan tatap muka pada 4-10 September 2024. Kemudian, metode digunakan adalah multi stage random sampling dengan Margin of Error +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Advertisement